Menjelajah Ratenggaro: Desa Adat dengan Rumah Menjulang, Jejak Perang, dan Kuda Legendaris Sandalwood
Menjelajah Ratenggaro: Desa Adat dengan Rumah Menjulang, Jejak Perang, dan Kuda Legendaris Sandalwood-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Terletak di kawasan Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Ratenggaro menjadi salah satu tujuan wisata budaya yang kaya akan sejarah dan keunikan arsitektur tradisional.
Saat berkunjung ke desa ini, pengunjung akan dibawa menyusuri jejak prasejarah, di mana ratusan makam batu kuno berdiri kokoh sebagai saksi waktu selama ribuan tahun.
Asal Mula dan Sejarah Desa
Nama "Ratenggaro" terdiri dari dua kata lokal: "rate" yang berarti makam dan "Garo," nama salah satu suku yang dahulu menghuni wilayah tersebut.
Menurut cerita turun-temurun masyarakat setempat, pernah terjadi perseteruan antar suku di daerah ini, yang berujung pada kekalahan suku Garo.
Mereka kemudian dimakamkan di sekitar wilayah desa yang sekarang dikenal sebagai Ratenggaro.
BACA JUGA:Sejarah Bandara Soekarno-Hatta: Dari Lahan Cengkareng Menuju Gerbang Udara Internasional Indonesia!
Letak dan Cara Menuju Desa
Ratenggaro terletak di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, sekitar 56 kilometer dari kota Tambolaka, ibu kota Sumba Barat Daya.
Perjalanan menuju desa ini biasanya memakan waktu antara 1,5 hingga 2 jam dengan kendaraan pribadi. Karena belum ada transportasi umum langsung menuju desa, wisatawan disarankan untuk menyewa kendaraan atau menggunakan jasa travel.
Alternatif bagi pengunjung dengan anggaran terbatas adalah naik angkutan umum sampai Kecamatan Bondo Kodi, lalu melanjutkan perjalanan dengan ojek motor.
Rumah Tradisional Uma Kelada yang Ikonik
Salah satu daya tarik utama Ratenggaro adalah rumah adatnya yang disebut Uma Kelada. Rumah ini memiliki atap jerami berbentuk kerucut tinggi, menjulang sampai 15 sampai 20 meter. Tinggi atap tersebut juga mencerminkan status sosial pemiliknya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
