Mengungkap Batu-Batu Bernada dari Lembah Sulawesi, Misteri Peradaban yang Hilang Tak Terungkap
Mengungkap Batu-Batu Bernada dari Lembah Sulawesi, Misteri Peradaban yang Hilang Tak Terungkap--Net
BACA JUGA:Kebudayaan Megalitikum yang Terukir di Batu
Sebaliknya, dengan gaya artistik yang misterius, mereka memiliki mata bulat besar, hidung panjang tanpa mulut, dan tangan yang menyatu di depan perut.
Beberapa bahkan menunjukkan ciri kelamin yang mencolok sehingga menimbulkan spekulasi bahwa patung-patung ini berkaitan dengan ritual kesuburan atau pemujaan leluhur.
Hingga kini, tidak ada bukti tertulis yang menjelaskan siapa penciptanya, kapan tepatnya, dan untuk tujuan apa.
Arkeolog memperkirakan bahwa usia situs ini bisa mencapai antara 1. 000 hingga 5. 000 tahun, meskipun metode penanggalan modern masih sulit diterapkan karena jenis batu granit yang digunakan.
BACA JUGA:Kisah Sejarah Batu Dolmen: Mengungkap Misteri Megalitikum di Indonesia!
2. Besoa Kompleks Struktur Pemakaman dan Batu-Batu Ritual
Berpindah ke Lembah Besoa yang terletak di Kabupaten Sigi, situs megalitikum di sini memiliki ciri yang berbeda.
Sementara tempat Bada dikenal dengan arca manusia, Besoa lebih menekankan pada struktur batu yang digunakan untuk ritual dan pemakaman.
Di tempat ini, ditemukan berbagai kalamba (peti batu besar), tutu’na (batu penutup), serta meja batu yang diperkirakan digunakan untuk upacara adat.
BACA JUGA:Kekayaan Sejarah Pasemah Dibalik Historis Megalitikum Yang tak Terwariskan
Kalamba berbentuk silinder yang besar dengan diameter mencapai 2 meter dan tinggi 1,5 meter.
Beberapa di antaranya memiliki ukiran simbolis yang maknanya masih belum terpecahkan sampai sekarang.
Yang mengagumkan, batu-batu ini berasal dari tempat yang jauh dari lokasi ditemukannya kalamba.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat kuno harus mengangkut batu-batu berat yang bisa mencapai ratusan kilogram melewati medan yang sulit tanpa adanya alat berat modern.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
