Pemkot PGA

Kenapa Samudra Pasai Begitu Penting Dalam Sejarah Islam di Asia Tenggara? Cek Faktanya Artikel Ini

Kenapa Samudra Pasai Begitu Penting Dalam Sejarah Islam di Asia Tenggara? Cek Faktanya Artikel Ini

Kenapa Samudra Pasai Begitu Penting Dalam Sejarah Islam di Asia Tenggara? Cek Faktanya Artikel Ini-Kolase by Pagaralampos.com-Pagaralam.pos

Kejayaan Samudra Pasai tak lepas dari perannya sebagai pusat perdagangan komoditas penting seperti lada dan emas, yang saat itu sangat diminati oleh para pedagang dari India, Timur Tengah, bahkan Tiongkok.

Sebagai pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh para saudagar asing, Samudra Pasai juga menjadi magnet bagi para ulama dan ilmuwan Muslim dari berbagai penjuru dunia.

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Benteng Otanaha: Jejak Pertahanan di Atas Danau Limboto!

BACA JUGA:Sejarah Benteng Somba Opu: Benteng Perlawanan dan Simbol Kejayaan Kerajaan Gowa!

Mereka turut menyebarluaskan ajaran Islam, mendirikan lembaga pendidikan seperti pesantren dan madrasah, serta mengenalkan sistem tulisan Arab-Melayu yang nantinya menjadi bagian penting dalam perkembangan literasi Islam di wilayah ini.

Bukti dari kemajuan ini terlihat pada penggunaan koin emas yang dicetak dengan kalimat syahadat dan nama sultan, mencerminkan adanya hubungan erat antara ekonomi dan kepercayaan.

Tak hanya dikenal dalam aspek ekonomi dan religius, Samudra Pasai juga menunjukkan pengaruhnya dalam bidang diplomasi.

Kerajaan ini tercatat menjalin hubungan dengan berbagai kerajaan Islam besar, seperti Kesultanan Delhi di India, Mamluk di Mesir, dan Utsmaniyah di Turki.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Indrapatra: Jejak Kejayaan Masa Silam di Pesisir Aceh!

BACA JUGA:Sejarah Benteng Speelwijk: Jejak Kolonialisme Belanda di Banten Lama dan Perjuangan Melawan Penjajahan!

Catatan perjalanan dari Ibnu Battuta, seorang pengelana asal Maroko yang mengunjungi Samudra Pasai pada abad ke-14, menggambarkan negeri ini sebagai pusat keislaman yang hidup dan dinamis.

Ia mencatat bahwa masyarakat Pasai hidup dengan nilai-nilai Islam yang kuat, dipimpin oleh sultan yang adil dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan serta peran para ulama.

Ibnu Battuta juga mengapresiasi infrastruktur keagamaan kerajaan, seperti masjid besar dan lembaga pendidikan yang aktif. Meski pernah mencapai puncak kejayaan, Samudra Pasai juga menghadapi berbagai tekanan dari dalam dan luar.

Setelah kepemimpinan Sultan Malik al-Zahir, kerajaan mulai dilanda konflik internal seperti perebutan kekuasaan.

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Prasasti Karang Berahi: Jejak Kejayaan Masa Lalu di Tanah Jambi!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait