Menyikapi Sejarah Benteng Otanaha: Jejak Pertahanan di Atas Danau Limboto!

PAGARALAMPOS.COM - Di atas sebuah bukit yang menghadap langsung ke Danau Limboto, berdiri megah sebuah benteng tua bernama benteng Otanaha.

Terletak di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, bangunan ini menyimpan kisah panjang tentang perlawanan, kekuasaan, dan kebudayaan lokal yang berpadu dengan jejak sejarah kolonial Portugis di Nusantara.

Lebih dari sekadar bangunan batu, Otanaha adalah saksi bisu dinamika masa lalu yang membentuk identitas Gorontalo hari ini.

Asal Usul dan Fungsi Benteng

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Indrapatra: Jejak Kejayaan Masa Silam di Pesisir Aceh!

Benteng Otanaha dibangun pada abad ke-16, sekitar tahun 1522. Menurut sejarah lisan masyarakat Gorontalo, benteng ini merupakan hasil kolaborasi antara rakyat setempat dan pelaut Portugis.

Saat itu, Portugis datang ke wilayah Gorontalo untuk berdagang sekaligus mencari wilayah strategis guna memperluas pengaruh mereka di Sulawesi.

Dalam prosesnya, mereka membantu membangun tiga benteng di sekitar Danau Limboto, yaitu Benteng Otanaha, Otanaha II (Otanaha Tua atau Otahiya), dan Ulupahu.

Namun, tidak lama setelah itu, hubungan antara masyarakat lokal dan Portugis mulai merenggang. Orang Gorontalo menolak dominasi dan pengaruh yang terlalu dalam dari pihak asing.

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Prasasti Karang Berahi: Jejak Kejayaan Masa Lalu di Tanah Jambi!

Akibatnya, benteng yang awalnya dibangun bersama, kemudian diambil alih dan dikuasai sepenuhnya oleh penguasa lokal.

Letaknya yang strategis berada di ketinggian bukit dengan pandangan luas ke arah Danau Limboto memungkinkan para penjaga mengawasi pergerakan musuh dari kejauhan.

Asal Nama “Otanaha”

Pangeran Naha adalah tokoh penting dalam sejarah daerah ini. Konon, Pangeran Naha menggunakan benteng ini sebagai tempat perlindungan bersama keluarganya saat terjadi pergolakan besar dan ancaman dari kelompok luar.

Sumber: