Menyingkap Jejak Peradaban Mataram Kuno yang Terkubur: Sejarah dan Keunikan Candi Sambisari di Sleman!

Ini dapat terlihat dari adanya arca Siwa Mahadewa sebagai dewa utama yang dipuja di dalam candi induk.

Kerajaan Mataram Kuno pada masa itu memang terkenal sebagai pusat kebudayaan dan agama Hindu-Buddha. Pembangunan candi menjadi salah satu simbol kekuasaan dan keagamaan.

BACA JUGA:Fakta atau Mitos? Jejak Misteri dan Keindahan Arsitektur Kolonial di Pabrik Gula Tua

Candi-candi seperti Prambanan, Plaosan, hingga Sambisari merupakan bukti kejayaan arsitektur dan spiritualitas masyarakat Jawa kuno.

Struktur dan Arsitektur Candi

Kompleks Candi Sambisari terdiri dari satu candi utama dan tiga candi perwara (pendamping). Candi utama berdiri kokoh di tengah dan memiliki tinggi sekitar 7,5 meter.

Di dalam bilik utamanya terdapat arca Siwa Mahadewa, serta di relung-relung lainnya terdapat arca Ganesha (anak Siwa), Durga Mahisasuramardini (istri Siwa), dan Agastya (pendeta suci dalam kepercayaan Hindu).

Ketiga candi perwara yang mengelilingi candi utama tampaknya dibangun sebagai pelengkap dan tempat pemujaan tambahan.

BACA JUGA:Tak Sekedar Indah, Ternyata Ini Legenda dan Warisan Sejarah Bukit Serelo Ikon Alam Sumatera Selatan

Semua bangunan ini dikelilingi oleh pagar batu dan parit yang menjadi batas kompleks candi, memberikan kesan eksklusif dan sakral pada kawasan tersebut.

Yang membuat Candi Sambisari istimewa adalah fakta bahwa candi ini dibangun dengan memperhatikan unsur kosmologi Hindu.

Orientasi bangunannya menghadap ke barat, yang dalam kepercayaan Hindu merupakan arah keberangkatan roh menuju alam baka.

Makna Budaya dan Wisata Edukatif

BACA JUGA:Sejarah Situs Perbentengan Tanah Tinggi: Jejak Pertahanan Masa Silam di Tengah Kota!

Candi Sambisari kini menjadi salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang menarik di Yogyakarta.

Sumber: