Dua Kesultanan Hebat, Rahasia Kejayaan Ternate dan Tidore yang Dunia Tak Tahu
--
BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Dua Suguhan Menawan: Kisah Alam, Budaya, dan Perjuangan yang Terlupakan!
Ia berhasil mengusir Portugis dari benteng mereka dan mengukuhkan Ternate sebagai kekuatan besar di Maluku.
Tidore juga menjalin aliansi dengan Spanyol untuk melawan kekuasaan Ternate.
Meski bersekutu dengan bangsa asing, kedua kesultanan ini tidak pernah sepenuhnya tunduk.
Mereka tetap berjuang menjaga kedaulatan, bahkan kerap memanfaatkan persaingan antarbangsa Eropa untuk keuntungan mereka sendiri.
BACA JUGA:Tragedi Rawagede, Luka yang Menganga dalam Sejarah
Hingga kini, jejak kejayaan Ternate dan Tidore masih terasa kuat.
Benteng-benteng kuno, seperti Benteng Kalamata dan Benteng Torre di Ternate, hanya menjadi saksi bisu tentang masa lalu yang penuh dengan dinamika.
Selain itu, kesultanan ini melahirkan tradisi budaya yang kaya, dari tarian, adat istiadat, hingga upacara adat yang terus dilestarikan.
Misalnya, Tradisi Tidore Jiko Canga adalah acara budaya yang menunjukkan kekayaan adat masyarakat Tidore.
BACA JUGA:Sejarah Museum Lampung: Menyusuri Jejak Budaya dan Peradaban Sai Bumi Ruwa Jurai!
Di Ternate, upacara Kololi Kie yang mengelilingi Pulau Ternate menjadi lambang kecintaan rakyat terhadap tanah leluhurnya.
Dalam menghadapi gempuran kekuatan asing, kesultanan Ternate dan Tidore mengajarkan kita tentang pentingnya mempertahankan jati diri kita.
Meski persaingan antara keduanya seringkali menimbulkan konflik, keduanya juga menunjukkan semangat pantang menyerah dan diplomasi cerdas dalam mengelola hubungan dengan kekuatan dunia.
Hari ini, Ternate dan Tidore bukan lagi pusat kekuasaan politik, namun mereka tetap menjadi pusat kebanggaan budaya dan sejarah bangsa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
