Pemkot PGA

Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!

Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!

Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Museum Wayang merupakan salah satu destinasi budaya yang menyimpan kekayaan warisan seni pertunjukan Indonesia.

Terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Kota, museum ini berdiri megah di kawasan Kota Tua yang sarat sejarah.

Bangunannya yang klasik tidak hanya menyimpan ribuan koleksi wayang dari berbagai daerah Nusantara, tetapi juga merekam perjalanan panjang tradisi pewayangan dari masa ke masa.

Asal Usul Bangunan Museum

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Gajah: Jejak Peradaban Nusantara di Jantung Jakarta!

Sebelum menjadi museum, bangunan ini telah melalui beberapa fase sejarah.

Pada abad ke-17, di lokasi ini berdiri sebuah gereja tua bernama De Oude Hollandsche Kerk yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1640.

Gereja ini sempat menjadi pusat kegiatan masyarakat Eropa di Batavia.

Namun, karena kondisinya yang memburuk, bangunan tersebut dirobohkan pada 1732 dan digantikan dengan bangunan baru bernama Nieuwe Hollandsche Kerk.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Prasasti Tukmas, Peninggalan Kuno di Sumber Mata Air Emas!

Bangunan tersebut berdiri hingga awal abad ke-19, namun kemudian mengalami kerusakan akibat gempa. Pada tahun 1808, bangunan dibangun kembali dengan arsitektur bergaya Baroque klasik.

Setelah tidak lagi difungsikan sebagai gereja, gedung ini beralih fungsi menjadi gudang, kantor, hingga akhirnya dibeli oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Transformasi Menjadi Museum Wayang

Gagasan untuk mendirikan Museum Wayang muncul dari keinginan pelestarian budaya, khususnya seni pertunjukan tradisional Indonesia. Museum ini resmi diresmikan pada 13 Agustus 1975 oleh Gubernur Ali Sadikin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait