Menyikapi Kisah Sejarah Benteng Tolukko: Jejak Pertahanan di Pusat Rempah Maluku!
Menyikapi Kisah Sejarah Benteng Tolukko: Jejak Pertahanan di Pusat Rempah Maluku!-net: foto-
BACA JUGA:Menyikapi Lebih dalam Sejarah Prasasti Mula Malurung: Jejak Kejayaan Kerajaan Singhasari!
Pada masa pendudukan Belanda, benteng ini sempat diperbaiki dan difungsikan kembali sebagai pos militer.
Nama Tolukko sendiri berasal dari nama seorang sultan Ternate, yakni Sultan Kaicil Tolukko, yang memerintah pada awal abad ke-17.
Menurut beberapa sumber, Sultan Tolukko pernah merebut benteng ini dari tangan Belanda dengan dukungan rakyat dan tentaranya.
Nama beliau kemudian diabadikan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangannya mempertahankan kedaulatan Ternate.
BACA JUGA:Sejarah Patung Gajah Mada: Simbol Kejayaan dan Sumpah Nusantara!
Fungsi Strategis Benteng Tolukko
Benteng Tolukko tidak hanya berperan sebagai pertahanan militer. Lebih dari itu, benteng ini menjadi pusat pengawasan perdagangan rempah, terutama cengkih, yang pada masa itu bernilai sangat tinggi di pasar Eropa.
Struktur benteng yang kokoh dan letaknya yang tinggi memungkinkan para penjaga memantau pergerakan kapal asing.
Selain itu, benteng ini juga difungsikan sebagai gudang penyimpanan senjata dan logistik, sekaligus tempat tinggal sementara bagi tentara asing.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Monumen Trikora: Simbol Perjuangan Pembebasan Irian Barat
Arsitektur dan Keunikan Benteng
Benteng Tolukko memiliki bentuk bangunan yang khas dan berbeda dari benteng-benteng besar lain di Nusantara.
Bentuknya menyerupai huruf “U” yang memanjang dan memiliki lorong-lorong sempit di dalamnya.
Material utama yang digunakan dalam pembangunannya adalah batu karang, batu kapur, dan pasir, dicampur dengan putih telur sebagai bahan perekat—sebuah teknik bangunan yang cukup umum pada masa kolonial.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
