Pemkot PGA

Jejak Peradaban Maritim Suku Makassar: Dari Pelaut Ulung hingga Penjaga Lautan Nusantara

Jejak Peradaban Maritim Suku Makassar: Dari Pelaut Ulung hingga Penjaga Lautan Nusantara

Jejak Peradaban Maritim Suku Makassar: Dari Pelaut Ulung hingga Penjaga Lautan Nusantara-Foto: net -

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Harmoni: Jejak Kemewahan Masa Kolonial yang Hilang!

Konsolidasi kekuasaan akhirnya melahirkan Kesultanan Gowa-Tallo, yang kemudian tumbuh menjadi kerajaan besar di bawah kepemimpinan Sultan Alauddin (1591–1639), sosok penting yang pertama kali mengadopsi Islam sebagai agama resmi kerajaan.

Proses islamisasi ini berdampak besar terhadap struktur pemerintahan dan sistem hukum, serta memperkuat hubungan Gowa-Tallo dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di wilayah Nusantara.

2. Pusat Niaga dan Kekuatan Maritim

Letaknya yang strategis menjadikan Kesultanan Gowa-Tallo sebagai salah satu simpul perdagangan terbesar di Nusantara. Jalur pelayaran antara Maluku, Jawa, dan Semenanjung Malaka menjadi ladang emas bagi aktivitas dagang Makassar.

BACA JUGA:Sejarah Pabrik Gula Colomadu: Warisan Industri Masa Kolonial yang Menjadi Simbol Transformasi!

BACA JUGA:Sejarah Istana Raja Bima: Simbol Kejayaan dan Budaya Kesultanan di Pulau Sumbawa!

Bahkan, catatan sejarah menyebut adanya hubungan dagang antara para pelaut Makassar dengan masyarakat Aborigin di Australia utara, khususnya dalam transaksi hasil laut seperti teripang.

Perlawanan terhadap Penjajahan

1. Perseteruan dengan VOC

Pada abad ke-17, kekuatan kolonial VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) mulai menekan kerajaan-kerajaan lokal untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Namun Kesultanan Gowa-Tallo bersikukuh mempertahankan prinsip perdagangan bebas dan menolak monopoli yang ingin diterapkan Belanda.

2. Kepahlawanan Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin, tokoh besar dari Makassar, menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi VOC. Keberaniannya melawan penjajah membuatnya dijuluki "Ayam Jantan dari Timur".

BACA JUGA:Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah: Jejak Manis Sejarah Industri Gula di Nusantara!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait