Jejak Spiritualitas di Pura Lempuyang: Tempat Suci yang Menyatu dengan Alam dan Jiw

PAGARALAMPOS.COM - Berada di lereng Gunung Lempuyang, tepatnya di Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Pura Penataran Agung Lempuyang dikenal sebagai salah satu tempat suci umat Hindu yang paling dihormati di Bali.

Tak hanya berfungsi sebagai tempat persembahyangan, pura ini juga memuat nilai-nilai sejarah dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Nama "Lempuyang" berasal dari bahasa Bali kuno — “lempu” yang berarti cahaya dan “hyang” yang merujuk pada roh ilahi atau Tuhan. Secara simbolis, nama ini menggambarkan sebuah tempat yang dipenuhi oleh kekuatan spiritual, atau tempat tinggal energi suci.

Salah Satu Titik Utama Sad Kahyangan Jagad

Pura Penataran Agung Lempuyang merupakan bagian dari tujuh pura yang berada di kawasan Gunung Lempuyang.

BACA JUGA:Sejarah Museum History of Java: Menyusuri Jejak Peradaban Jawa!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Puri Lukisan Ubud: Jejak Seni di Jantung Bali!

Di antaranya, Pura Lempuyang Luhur yang terletak di puncak gunung dianggap paling keramat. Sementara itu, Penataran Agung yang terletak di bagian bawah lebih mudah dijangkau dan sering dikunjungi oleh umat serta wisatawan.

Pura ini termasuk dalam kelompok Sad Kahyangan Jagad, yakni enam pura utama yang dipercaya menjaga keseimbangan spiritual Bali, menjadikannya tempat penting dalam sistem kepercayaan Hindu Bali.

Arsitektur Sarat Makna Religius

Struktur bangunan pura mencerminkan filosofi Hindu Bali, dengan gerbang utama atau Candi Bentar yang menghadap langsung ke Gunung Agung — gunung paling sakral di pulau ini.

Ukiran dan relief yang menghiasi pura mengisahkan epos seperti Mahabharata dan Ramayana, serta berbagai simbol suci yang diyakini memiliki kekuatan spiritual.

Lebih dari sekadar tempat ritual, pura ini menjadi ruang kontemplasi bagi umat yang ingin mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi melalui persembahan dan meditasi.

Sumber: