Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Benteng Pendem: Jejak Kolonial yang Terkubur di Tanah Cilacap!

Menelusuri Sejarah Benteng Pendem: Jejak Kolonial yang Terkubur di Tanah Cilacap!

Menelusuri Sejarah Benteng Pendem: Jejak Kolonial yang Terkubur di Tanah Cilacap!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM  - Di pesisir selatan Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berdiri sebuah peninggalan sejarah yang menarik sekaligus misterius: Benteng Pendem.

Nama “Pendem” yang berarti “terpendam” dalam bahasa Jawa, merujuk pada kondisi benteng ini yang sempat terkubur oleh tanah dan pasir selama puluhan tahun, sebelum akhirnya ditemukan kembali dan dibuka untuk umum.

Lebih dari sekadar bangunan tua, Benteng Pendem adalah saksi bisu masa kolonialisme Belanda di Indonesia.

Dengan arsitektur khas militer Eropa abad ke-19 dan letaknya yang strategis di tepi Samudra Hindia, benteng ini menyimpan banyak cerita: tentang penjajahan, pertahanan militer, dan juga kisah-kisah misteri yang berhembus dari lorong-lorong gelapnya.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Sungai Sadang: Nadi Kehidupan di Tanah Sulawesi!

Asal-Usul dan Fungsi Awal

Benteng Pendem dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda antara tahun 1861 hingga 1879. Pembangunannya berlangsung selama hampir dua dekade karena melibatkan banyak tenaga dan material, mengingat letaknya yang berbatasan langsung dengan laut.

Benteng ini dulunya bernama Kustbatterij op de Landtong te Cilacap, yang berarti “baterai pantai di tanjung Cilacap”.

Fungsi utamanya adalah sebagai basis pertahanan laut dari serangan musuh, baik dari arah laut maupun darat.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Sungai Ciliwung: Nadi Kehidupan dan Saksi Perjalanan Jakarta!

Belanda menyadari pentingnya Cilacap sebagai pelabuhan strategis di jalur perdagangan dan militer, sehingga mereka membangun benteng ini untuk menjaga wilayah tersebut dari ancaman luar.

Benteng ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas militer, seperti barak prajurit, gudang senjata, ruang tahanan, ruang pengintaian, dan jalur-jalur bawah tanah yang menghubungkan antarbagian.

Desainnya dibuat agar tahan terhadap serangan, dengan dinding tebal dari bata merah dan semen, serta konstruksi semi-tersembunyi yang memanfaatkan kontur tanah.

Terkubur dan Terlupakan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait