Jejak Sejarah Sultan Hamengkubuwono I: Mengungkap Fakta Unik Benteng Kraton Jogja
Jejak Sejarah Sultan Hamengkubuwono I: Mengungkap Fakta Unik Benteng Kraton Jogja-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Benteng Keraton Jogja menjadi simbol pertahanan utama yang melindungi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dari serangan musuh.
Keraton ini didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I tak lama setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, di sebuah area yang konon dulunya merupakan bangunan tua bernama Garjitawati.
Struktur keraton berbentuk persegi panjang, dengan sisi timur yang lebih luas. Kawasan ini dikelilingi dua lapisan benteng: Baluwarti sebagai benteng luar, dan Beteng Cepuri yang mengelilingi kompleks utama keraton.
Hingga kini, Baluwarti masih terlihat utuh dan menjadi bagian yang sering disaksikan pengunjung dari luar.
Dalam catatan sejarah, kata "benteng" berasal dari bahasa Portugis, yaitu "baluarte," yang berarti pertahanan kuat.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Profil Singkat Taman Nasional Alas Purwo: Memiliki Ekosistem Alas Purwo!
BACA JUGA: Gunung Kelimutu dan Danau Tiga Warna: Memiliki Sejarah dan Legenda yang Mistis!
Istilah ini semakin relevan karena bangunan keraton dan Tamansari dirancang oleh arsitek berkebangsaan Portugis.
Awalnya, benteng keraton hanya berupa susunan kayu gelondongan yang kemudian diperkuat menjadi dinding batu setebal 55 cm dengan pelataran selebar 2,4 meter, diisi tanah hasil galian jagang (parit) setinggi 3,7 meter.
Parit ini dikelilingi pagar bata setinggi satu meter, dilengkapi pohon gayam sebagai peneduh.
Benteng memiliki lima pintu gerbang yang disebut plengkung, yang masing-masing dilengkapi jembatan gantung sebagai pengaman tambahan.
Plengkung ini berfungsi sebagai akses masuk dan keluar keraton, dan pada masanya hanya dibuka pada jam tertentu yang ditandai dengan bunyi genderang dan terompet.
BACA JUGA:Menilik Jejak Sejarah Kolonial di Banda Neira: Saksi Bisu Kolonialisme Belanda di Banda Neira!
BACA JUGA:Memilik Keindahan dan Beragam Bagian Unik: ini Sejarah dan Arsitektur Taman Ayun Bali!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
