Menilik Jejak Sejarah Kolonial di Banda Neira: Saksi Bisu Kolonialisme Belanda di Banda Neira!

PAGARALAMPOS.COM - Banda Neira merupakan setitik nirwana di Kabupaten Maluku Tengah.

keindahan alam dan  sejarahnya menjadi magnet magis dari pulau mungil yg memiliki dua belas desa serta dihuni sang 14.000 jiwa.

Sejarah panjang mengiringi perjalanan pulau ini. Dimulai asal konvoi melawan penjajahan Belanda yang ingin menguasai Banda sebab kaya akan rempah-rempah sampai sebagai tempat pengasingan para tokoh nasional.

Sejarah Kolonial di Banda Neira

BACA JUGA:Sejarah Upacara Tabuik di Pariaman: Memiliki Makna, dan Proses Pelaksanannya yang Unik!

Tanah di Banda Neira terkenal subur dan tidak banyak terkena hujan. Hal inilah yg menghasilkan tanaman pala dan cengkih tumbuh fertile pada pulau ini.

Pulau ini pun dikenal menjadi satu-satunya pembuat pala bernilai tinggi sampai abad ke-19. tidak mengherankan banyak bangsa asing yg berlomba-lomba ingin menguasai Banda.

Pala begitu terkenal di masa itu sebab mitosnya bisa digunakan menjadi obat sekaligus ramuan vitalitas. Tanpa adanya buah pala, kaum bangsawan dan  borjuis di Eropa mirip menyantap bangkai serta kuliner basi.

Eksistensi pulau ini pertama kali diketahui sang orang Eropa. Beberapa masyarakatnya tiba ke Banda buat transaksi jual beli rempah saja, tidak buat menjajah.

BACA JUGA:Sejarah Singkat Tari Tor Tor: Menyimpan 5 Fakta Menarik dan Keunikan!

Awalnya, bangsa Inggris yang tiba di pulau ini membantu penduduk lokal menggunakan membekali sejumlah persenjataan serta melatih perang.

waktu Belanda datang, terjadilah perang antara pihak Belanda dan  penduduk setempat yang dibantu oleh Inggris di tahun 1609.

Walaupun awalnya berseteru, ternyata ke 2 bangsa ini sama-sama ingin menguasai Banda Neira menggunakan cara menjajah.

Rangkaian perang antar 2 bangsa ini mereda selesainya ditandatanganinya Traktat Breda lepas 31 Juli 1677.

Sumber: