Jejak Sejarah Senjata Rencong: Warisan Budaya Aceh Senjata Tradisional dan Keunikan!

PAGARALAMPOS.COM - Senjata rencong adalah Senjata tradisional pujian warga Aceh. Senjata ini mempunyai sejarah yang panjang dan kerap digunakan oleh rakyat Aceh buat mengusir penjajahan di atas tanahnya sejak lama.

Bentuk senjata tradisional ini cukup unik dan mempunyai rekanan yg kuat menggunakan kebudayaan Islam.

Kamu bisa mengenal lebih lanjut tentang senjata rencong berasal Aceh, termasuk keunikannya, serta beberapa jenis senjata rencong lainnya pada artikel berikut.

Sejarah Senjata Rencong

BACA JUGA:Sakral dan Penuh Warna, Inilah Tradisi Budaya Suku Bugis yang Penuh Makna!

Senjata rencong memiliki beberapa versi sejarah. Sebuah sumber menyebutkan bahwa senjata rencong ini sudah ada di awal abad ke-13 silam di masa pemerintahan Kerajaan Islam Samudra Pasai.

Karena sumber lain menyebutkan penciptaan senjata rencong dimulai di abad ke-16 atas perintah Sultan Alauddin Al-Qahar.

Senjata rencong juga dikisahkan menjadi senjata yang dipergunakan pendiri dan  penguasa pertama Kesultanan Aceh, Sultan Ali Mughayat Syah.

Senjata itu dipergunakan buat berperang melawan Portugis pada abad ke-16 silam. Selain versi sejarah berasal abad ke-13 serta ke-16.

BACA JUGA:Suku Dayak Berasal dari Mana? Ini Asal usulnya, Serta Fakta Dibalik Tradisi Suku Dayak!

Senjata rencong pula sempat dicatat pada karya sastra hikayat Pocut Muhamat di abad ke-18. pada hikayat tersebut dikisahkan bahwa tokoh Pocut Muhamat memerintahkan menghasilkan senjata rencong, serta diharapkan besi yang terkumpul dari segala penjuru.

Di pulang sejarah senjata rencong tadi, senjata tradisional Aceh ini mendapatkan impak dari senjata tikam kebudayaan Dong Son dari Vietnam Utara.

Itu berarti, senjata rencong mampu jadi sudah terdapat semenjak abad ke-1 Masehi serta sudah lebih dulu ada jauuh sebelum dampak Islam masuk ke Aceh.

Nah, sesudah Islam masuk ke Aceh, barulah senjata rencong ikut mendapat impak budaya Islam yang tampak dari bentuknya yg mengadopsi aksara Arab karena bentuk hurufnya cukup fleksibel. 

Sumber: