Jejak Sejarah Senjata Rencong: Warisan Budaya Aceh Senjata Tradisional dan Keunikan!

BACA JUGA:Gunung Djadi di Riau, Benarkah Penuh Misteri dan Keindahan yang Tersembunyi?!

Misalnya aksarab ‘ba’ buat gagang rencong yang tebal pada bagian sikunya dan melekuk hingga ke ujungnya.

Ada jua aksara ‘sin’ pada bujuran gagang yang digunakan buat menggenggam. lalu aksara ‘mim’ tampak di bentuk lancip menurun pada pangkal besi dekat gagang.

Aksara ‘lam’ hadir pada lajur besi dari pangkal gagang sampai dekat bagian ujungnya. Aksara ‘ha’ tampak pada ujung yg meruncing pada bagian bawah yg melekuk ke atas.

Senjata rencong zaman dahulu didesain sang utoh, yaitu empu/perajin senjata. Rencong tentu tidaak bisa dirancang asal-asalan serta memerlukan waktu hingga bertahun-tahun buat menyelesaikannya.

BACA JUGA:Surga Edelweiss di Atas Awan! Inilah Alasan Surya Kencana Gunung Gede Jadi Favorit Para Pendaki

Bahkan, kepemilikan rencong dulunya hanya oleh sultan serta uleebalang atau kaum bangsawan saja menjadi simbol kebesaaran.

Pada perkembangannya, senjata rencong dipergunakan aneka macam kalangan menjadi senjata perang, perkakas, juga perhiasan.

Buat menghasilkan sebilah senjata rencong, perajin akan memanaskan bahan-bahan pada tumpuen, dapur kawasan menempa besi.

kemudian perajin mulai mengerjakan penempaan besi kemudian dibakar menggunakan barah bersuhu tinggi. pada pengerjaannya, perajin jua akan menempa besi berdasarkan desain hingga menjadi mata pisau yang tajam.

BACA JUGA:Apa Makna di Balik Setiap Bagian Rumah Adat Bali? Temukan Jawabannya di Sini!

Proses pembakaran tersebut kemudian dituntaskan mendinginkan besi yang telah ditempa dan dibersihkan berasal karat dengan cairan asam.

Mata pisau senjata rencong ini lalu terbentuk serta dihaluskan memakai kikir. Sentuhan selanjutnya ialah diberi hiasan.

Selanjutnya, perajin akan membentuk gagang dan  sarung asal bahan tanduk, kayu kemuning, atau gading.

Terkadang, perajin pula membuatnya asal perak atau emas. Lekukan gagang dibentuk menggunakan besi bulat lalu dilubangi.

Sumber: