Menggali Warisan Kerajaan Banjar: Kisah Perjalanan Islam di Kalimantan Selatan!

Menggali Warisan Kerajaan Banjar: Kisah Perjalanan Islam di Kalimantan Selatan!

Menggali Warisan Kerajaan Banjar: Kisah Perjalanan Islam di Kalimantan Selatan!--

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Banjar merupakan salah satu Kerajaan Islam yang berperan penting dalam sejarah Kalimantan Selatan.

Berdiri pada abad ke-16, kerajaan ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi salah satu pilar utama penyebaran agama Islam di wilayah Borneo.

Dengan latar belakang yang kaya akan budaya dan tradisi, Kerajaan Banjar memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan masyarakat dan peradaban di Kalimantan Selatan.

Sejarah Kerajaan Banjar dimulai pada tahun 1526 ketika Sultan Suriansyah, sebagai raja pertama, memeluk agama Islam dan menjadikan Banjar sebagai kerajaan Islam.

BACA JUGA:Warisan Sejarah di Batu: Keajaiban Desa Bejijong dan Kerajaan Majapahit

Hal ini ditandai dengan adanya hubungan erat antara Kerajaan Banjar dan Kesultanan Demak di Jawa, yang merupakan salah satu kerajaan Islam awal di Indonesia.

Sultan Suriansyah berperan aktif dalam memperluas pengaruh Islam di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya, dan menjadikan kerajaan ini sebagai pusat perdagangan yang ramai.

Kota Banjarmasin, sebagai ibukota Kerajaan Banjar, menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, dan budaya.

Pelabuhan Banjarmasin yang strategis memfasilitasi perdagangan antara daerah-daerah di Nusantara, bahkan dengan negara-negara asing seperti Arab dan India.

BACA JUGA:Mengungkap Kejayaan Sriwijaya: Peninggalan Sejarah yang Memikat

Hal ini mengakibatkan masuknya berbagai budaya dan tradisi, menjadikan masyarakat Banjar kaya akan keragaman budaya.

Masyarakat Banjar juga dikenal dengan seni sastra, seperti syair dan puisi yang melukiskan kehidupan sehari-hari serta nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi.

Selama masa pemerintahan Sultan Suriansyah dan penerusnya, Kerajaan Banjar mengalami masa kejayaan.

Namun, tantangan tidak pernah berhenti. Kerajaan ini menghadapi berbagai konflik internal dan eksternal, termasuk invasi oleh Belanda yang ingin menguasai jalur perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: