Bagaimana Tradisi Adat Lamaran Kayuagung Dipertahankan Hingga Kini? Simak Penjelasannya!

Bagaimana Tradisi Adat Lamaran Kayuagung Dipertahankan Hingga Kini? Simak Penjelasannya!

Tradisi Adat Lamaran Kayuagung Dipertahankan Hingga Kini-Kolase by Pagaralampos.com-net

BACA JUGA:Mengungkap Upaya Suku Bonai dalam Menjaga Warisan Budaya di Provinsi Riau

Prosesi pinang dibelah dua melibatkan banyak ritual adat, termasuk pemberian gelar pada pasangan pengantin. 

Selain itu, ada juga rangkaian upacara adat lainnya seperti malam ningkuk, nutu mehumbu, pati sapi, dan kungaiyan.

Setiap tahapan dilakukan dengan penuh makna dan simbolisasi yang mencerminkan nilai-nilai tradisional suku Kayuagung.

4. Mabang Handak: Adat Pernikahan Kaum Ningrat

BACA JUGA:Suku Sikumbang di Tanah Minangkabau: Warisan Budaya dan Sejarah yang Tak Terlupakan

Mabang Handak adalah prosesi pernikahan adat yang paling tinggi dan lengkap dalam masyarakat Kayuagung. 

Pernikahan ini sering kali dianggap sebagai simbol kekayaan dan status sosial, sehingga hanya kaum bangsawan atau orang ningrat yang mampu melaksanakannya. 

Semua norma adat digunakan secara utuh dalam pernikahan Mabang Handak, menjadikannya prosesi yang megah dan penuh kehormatan.

Salah satu yang unik dari prosesi Mabang Handak adalah adanya upacara menimbang pasangan pengantin saat "Manjow Kahwein." 

BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Tradisi Suku Sikumbang: Identitas Budaya di Minangkabau

Selain itu, terdapat tari cang cang, kereta hias yang disebut Juli, serta arakan yang diiringi tanjidur dan rombongan pembawa obor. 

Sebelum ijab qobul, ada juga prosesi Midang Bergorok, di mana pasangan pengantin diarak mengelilingi Sungai Komering oleh rombongan muda-mudi.

Pernikahan Mabang Handak biasanya berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dengan berbagai kegiatan, baik untuk kaum muda maupun orang tua. 

Pihak laki-laki bahkan memotong minimal dua ekor sapi atau kerbau dewasa sebagai bagian dari persedekahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: