Penemuan Prasasti Kuno di Sacsayhuamán Berusia 30.000 Tahun, Mengguncang Sejarah Manusia

Prasasti Kuno di Sacsayhuamán-Kolase by Pagaralampos.com-net
PAGARALAMPOS.COM – Penemuan prasasti kuno di Situs Suci Sacsayhuamán telah menjadi sorotan utama dalam dunia arkeologi, terutama karena usia prasasti tersebut yang diperkirakan mencapai 30.000 tahun.
Temuan ini tidak hanya menantang pemahaman kita tentang sejarah manusia di Amerika Selatan, tetapi juga memicu perdebatan yang mendalam mengenai asal-usul peradaban kuno di wilayah ini.
Sacsayhuamán, yang terletak di Pegunungan Andes dekat Kota Cusco, Peru, dikenal sebagai situs arkeologi yang misterius dan penuh teka-teki.
Struktur batu raksasa yang membentuk benteng ini telah menarik perhatian para peneliti selama berabad-abad.
BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan
Namun, penemuan prasasti kuno ini menambah lapisan kompleksitas baru pada pemahaman kita tentang tempat ini dan peradaban yang pernah ada di sana.
Ahli arkeologi yang terlibat dalam penelitian ini berusaha keras untuk menggali kebenaran di balik prasasti tersebut.
Pertanyaan yang muncul berkisar pada bagaimana dan mengapa prasasti ini ada, serta apa makna dan signifikansinya dalam konteks sejarah regional.
Meskipun penelitian masih dalam tahap awal, dampak dari temuan ini sudah terasa di kalangan ilmuwan dan akademisi.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
Dr. Derek Cunningham, seorang peneliti terkemuka yang mempelajari prasasti ini, mengajukan teori kontroversial terkait dengan pengetahuan astronomi kuno yang mungkin dimiliki oleh suku-suku yang ada di kawasan tersebut.
Ia berpendapat bahwa pola sudut batu di Sacsayhuamán dapat mencerminkan pengetahuan astronomi yang digunakan untuk meramalkan gerhana dan penjajaran bintang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: