Penemuan Fosil Tulang Dinosaurus: Mengungkap Jejak Sejarah Dunia

Penemuan Fosil Tulang Dinosaurus: Mengungkap Jejak Sejarah Dunia

Penemuan Fosil Tulang Dinosaurus: Mengungkap Jejak Sejarah Dunia-Foto: net-

Cleopatra dan Julius Caesar memiliki seorang putra bersama, Caesarion, tetapi setelah pembunuhan Caesar pada tahun 44 SM, dia bersekutu dengan jenderal Romawi lainnya, Mark Antony.

Hubungan mereka romantis dan politis, dan mereka memiliki tiga anak bersama.

Namun, aliansi mereka membuat marah Senat Romawi, khususnya Oktavianus (kemudian dikenal sebagai Augustus), yang menyatakan perang terhadap pasangan tersebut.

Dalam Pertempuran Actium pada 31 SM, pasukan Oktavianus mengalahkan pasukan Cleopatra dan Mark Antony.

Menyusul kekalahan ini, Mark Antony bunuh diri dengan menjatuhkan pedangnya, percaya bahwa Cleopatra sudah mati.

Cleopatra, pada gilirannya, mengambil nyawanya sendiri dengan diduga membiarkan ular berbisa, menggigitnya. 

Kematian Cleopatra menandai berakhirnya dinasti Ptolemeus dan awal kekuasaan Romawi di Mesir.

Saat mencoba menemukan siapa Cleopatra yang 'asli', ada beberapa masalah yang muncul dengan sumber utama yang bertahan.

Masalah-masalah ini membuatnya sulit untuk melukiskan gambaran yang akurat dan tidak memihak tentang kehidupan dan karakternya. 

Ada sangat sedikit sumber primer yang bertahan dari zaman Cleopatra sendiri yang memberikan informasi langsung tentang kehidupan dan pemerintahannya. 

Banyak catatan kontemporer telah hilang, hanya menyisakan fragmen, kutipan, dan referensi dalam karya-karya selanjutnya.

Kelangkaan sumber ini membatasi pemahaman kita tentang perspektif dan pengalaman Cleopatra.

Para penulis yang selamat ditulis oleh musuh-musuhnya atau oleh sejarawan Romawi yang hidup beberapa dekade setelah kematiannya.

Kisah-kisah ini, seperti yang dibuat oleh Plutarch, Cassius Dio, dan Suetonius, sering menggambarkan Cleopatra secara negatif, menekankan kualitasnya yang menggoda dan manipulatif untuk melayani agenda politik mereka sendiri.

Akibatnya, sumber-sumber tersebut cenderung menyajikan pandangan sepihak dan bias tentang karakternya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: