Penemuan Fosil Tulang Dinosaurus: Mengungkap Jejak Sejarah Dunia

Penemuan Fosil Tulang Dinosaurus: Mengungkap Jejak Sejarah Dunia

Penemuan Fosil Tulang Dinosaurus: Mengungkap Jejak Sejarah Dunia-Foto: net-

 

PAGARALAMPOS.COM  – Kisah Nyi Rambut Kasih merupakan kisah legenda masyarakat  Kabupaten Majalengka. Kisah ini telah ada selama ratusan tahun. Nyi Rambut Kasih digambarkan sebagai  pemimpin yang tampan dan berkuasa.

Petilasan Nyi Rambut Kasih terletak di Dusun Leuwilenggik, Desa Sindangkasih, Kabupaten Majalengka. Bagian ini konon merupakan tempat hilangnya Nyi Rambut Kasih saat itu.

Ratu Sindangkasih atau biasa dikenal dengan Nyi Rambut Kasih adalah Ratu Majalengka yang terkenal. Nyi Rambut Kasih, penguasa Kerajaan Panyidagan yang sekarang dikenal dengan nama Majalengka, adalah seorang ratu yang adil dan bijaksana. 

Majalengka pada masa itu merupakan daerah yang aman karena Nyi Rambut Kasih mempunyai kesaktian yang luar biasa.

Nyi Rambut Kasih diceritakan merupakan sosok seorang ratu dari Kerajaan Sindangkasih, Majalengka. Sosok Nyi Rambut Kasih konon sangat disegani karena memiliki kekuatan dan ilmu supranatural yang tinggi.

Nyi Rambut Kasih meskipun merupakan ratu yang cantik, namun mengalami kisah cinta yang tidak sebanding dengan parasnya.

Diceritakan saat itu Nyi Rambut Kasih mewanti-wanti kepada para Senopati dan rakyatnya, bahwa akan datang seorang yang tegap dan akan merubah keyakinan rakyatnya kepada kerajaan Panyidagan.

Keyakinan tersebut akan berubah saat kerajaan Panyidangan sudah tidak dipegang oleh Nyi Rambut Kasih dan para pengikut setianya.

Oleh karena itu, Nyi Rambut Kasih sebagai seorang ratu memerintahkan para senopati untuk menangkap siapa saja yang memasuki perbatasan.

Berikut kelanjutan legenda Nyi Rambut Kasih asal Majalengka:

Namun, dia segera berhenti dengan tenang  dan bertanya kepada mereka mengapa dia diperlakukan seperti itu.

Jangan lupa jelaskan siapa dia, dari mana asalnya dan untuk apa dia datang. “Jadi mohon dimaafkan kami semua. Kami  salah sangka,” Patih Gedeng Cigobang kemudian melangkah maju  dan berkata  jujur.

"Tidak ada apa-apa. Tadi malam kita juga  berprasangka buruk terhadap para pembela negara ini. Jadi kami lari demi hidup kami dan akhirnya menimbulkan masalah, tuan dan nyonya.”

“Untuk ini mohon maaf sebesar-besarnya kepada kami,” kata Pangeran Muhamad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: