Bernstein Tidak Goyah pada Harga Bitcoin $150ribu di 2025, Ternyata Ini Alasannya!

Bernstein Tidak Goyah pada Harga Bitcoin $150ribu di 2025, Ternyata Ini Alasannya!

Bitcoin-Kolase by Pagaralampos.com-net

BACA JUGA:Pasar Kripto Menghadapi Tantangan Pasca Konflik Iran-Israel

Bitcoin, mata uang kripto terkemuka di dunia, telah menjadi pusat perhatian yang tak terelakkan dalam pasar keuangan global. 

Menyusul koreksi baru-baru ini, Analis Bernstein mengumumkan proyeksi menarik bahwa Bitcoin berada dalam perjalanan menuju harga luar biasa $150,000 per koin pada pertengahan 2025.

Sebuah ramalan yang memperhitungkan berbagai faktor yang terlibat dalam ekosistem Bitcoin saat ini.

Dalam laporan penelitiannya yang dirilis pada hari Selasa, Bernstein menyatakan bahwa pergeseran signifikan terjadi dalam dinamika permintaan pasar Bitcoin. 

BACA JUGA:Regulator Hong Kong Setujui Peluncuran ETF Bitcoin dan Ether, Memimpin Langkah Menuju Pertumbuhan Pasar Kripto

BACA JUGA:Pasar Mata Uang Kripto Terguncang oleh Penurunan Signifikan, Fiji Beri Peringatan

 

Dari sebelumnya didorong oleh sentimen, permintaan sekarang didorong secara struktural, terutama oleh minat institusional yang semakin meningkat dan aliran masuk ke Exchange Traded Funds (ETF) yang terkait dengan Bitcoin.

Bahkan setelah Bitcoin mengalami penurunan harga menjadi sekitar $57,000, Bernstein mencatat bahwa terdapat kliring leverage berlebih dalam kontrak berjangka, serta pembalikan positif dalam arus keluar ETF.

Salah satu sorotan utama dari laporan tersebut adalah fakta bahwa Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) melaporkan arus masuk pertamanya setelah mengalami 78 hari berturut-turut dengan arus keluar. 

Ini dianggap sebagai tonggak sejarah yang signifikan yang menandakan pergeseran besar dalam dinamika pasar Bitcoin.

BACA JUGA:Pasar Kripto Terpukul, Market Cap Menguap Rp 2.000 Triliun dalam Semalam

BACA JUGA:Ketegangan Geopolitik Iran vs Israel Picu Kerugian Besar di Pasar Kripto

Menurut Bernstein, posisi saat ini Bitcoin di sekitar $64,000 hanya awal dari lonjakan yang lebih besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: