Ketegangan Geopolitik Iran vs Israel Picu Kerugian Besar di Pasar Kripto

Ketegangan Geopolitik Iran vs Israel Picu Kerugian Besar di Pasar Kripto

Ketegangan Geopolitik Iran vs Israel Picu Kerugian Besar di Pasar Kripto-Ilustrasi-

PAGARALAMPOS.COM - Pasar kripto mengalami kerugian besar dalam semalam, dengan market cap aset kripto menguap sekitar Rp 2.000 triliun, seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran

Data dari Coinmarketcap.com menunjukkan bahwa pada hari Minggu, 14 April 2024, kapitalisasi pasar aset kripto berada di angka US$ 2,32 triliun atau sekitar Rp 36.748,8 triliun (dengan kurs US$ 1 = Rp 15.840), turun sekitar 4,76% atau US$ 131,39 juta (Rp 2.081,22 triliun) dibandingkan hari sebelumnya.

Penurunan ini memperpanjang periode sulit bagi kripto, yang telah melihat market cap-nya terjun pada Jumat, 12 April 2024, sebesar US$ 172 juta atau sekitar Rp 2.724,4 triliun. 

Menurut crypto.news, dalam 24 jam terakhir, setidaknya 261.054 trader terdampak dan $860.82 juta (Rp 13.635,39 triliun) aset kripto terlikuidasi, yang setara dengan hampir 5% dari keseluruhan market kapitalisasi kripto.

BACA JUGA:Semakin Melemah. Aset Kripto Semakin Ambles?

BACA JUGA:Mengenal 7 Nama Besar di Dunia Kripto, Pemimpin Pasar yang Mendefinisikan Masa Depan Keuangan

Aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum juga mengalami penurunan tajam di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. 

Investor cenderung meninggalkan aset berisiko seperti kripto dan beralih ke aset safe haven seperti emas dan dolar AS di saat ketegangan.

Kondisi geopolitik di Timur Tengah memanas setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024, yang merupakan serangan langsung pertama terhadap wilayah Tel Aviv. 

BACA JUGA:Miliader Dunia! Pemilik Aset Kripto Bitcoin Terbanyak di Dunia

BACA JUGA:Jelang Halving Harga Aset Kripto Melemah Saat Lebaran 2024

Eskalasi ini berpotensi meningkat karena dukungan “kuat” yang dijanjikan Amerika Serikat kepada Israel.

Penjualan besar-besaran di pasar kripto diperkirakan akan berlanjut jika ketegangan geopolitik semakin meningkat. 

Selain faktor politik, inflasi Amerika Serikat yang merangkak naik menjadi 3,5% pada Maret 2024, dari 3,2% pada Februari 2024, juga memberikan tekanan tambahan pada aset kripto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: