Pasar Kripto Terpukul, Market Cap Menguap Rp 2.000 Triliun dalam Semalam

Pasar Kripto Terpukul, Market Cap Menguap Rp 2.000 Triliun dalam Semalam

Pasar Kripto Terpukul, Market Cap Menguap Rp 2.000 Triliun dalam Semalam-Ilustrasi-

PAGARALAMPOS.COM - Pasar kripto mengalami goncangan besar semalam, dengan nilai kapitalisasi Pasar aset kripto yang merosot sekitar Rp 2.000 triliun. 

Menurut data dari Coinmarketcap.com, pada hari Minggu, 14 April 2024, kapitalisasi pasar aset kripto mencapai US$ 2,32 triliun atau sekitar Rp 36.748,8 triliun (dengan kurs US$ 1 = Rp 15.840), turun sekitar 4,76% atau US$ 131,39 juta (Rp 2.081,22 triliun) dibandingkan hari sebelumnya.

Penurunan tersebut memperpanjang periode sulit bagi kripto, yang sebelumnya telah terjun pada Jumat, 12 April 2024, sebesar US$ 172 juta atau sekitar Rp 2.724,4 triliun. 

Sebanyak 261.054 trader dilaporkan terdampak dalam 24 jam terakhir, dengan likuidasi aset kripto mencapai $860.82 juta (Rp 13.635,39 triliun), setara dengan hampir 5% dari total kapitalisasi pasar kripto.

BACA JUGA:Aman dan Handal. 5 Aplikasi Tukar Kripto Terbaik Indonesia Cocok Bagi Pemula

BACA JUGA:Target Transaksi Kripto di 2024 Diproyeksikan Temnus 800 Triliun

Penurunan tajam juga terjadi pada aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum, seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. 

Investor cenderung memilih aset safe haven seperti emas dan dolar AS di saat ketegangan geopolitik meningkat.

Ketegangan di Timur Tengah mencapai puncaknya setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. 

BACA JUGA:Mengenal 7 Nama Besar di Dunia Kripto, Pemimpin Pasar yang Mendefinisikan Masa Depan Keuangan

BACA JUGA:Pasca Anjlok dan Halving. Masih Ada Harapan Bagi Pasar Kripto?

Serangan langsung pertama terhadap wilayah Tel Aviv tersebut memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut, terutama dengan dukungan "kuat" yang dijanjikan Amerika Serikat kepada Israel.

Para analis memperkirakan bahwa penjualan besar-besaran di pasar kripto kemungkinan akan berlanjut seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik. 

Di samping faktor politik, kenaikan inflasi Amerika Serikat menjadi 3,5% pada Maret 2024, dari 3,2% pada Februari 2024, juga memberikan tekanan tambahan pada aset kripto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: