Arkeolog Berhasil Temukan Peti Mati Kuno di Jalur Gaza

Arkeolog Berhasil Temukan Peti Mati Kuno di Jalur Gaza

Arkeolog Berhasil Temukan Peti Mati Kuno di Jalur Gaza -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Arkeolog Prancis telah menggali kuburan kuno di timur laut Prancis dan menemukan sarkofagus Romawi berusia 1.800 tahun. Siapakah karakter yang disimpan di peti mati?

Peti mati yang belum dibuka dan belum pernah dibuka ini  berasal dari abad ke-2 Masehi.

Terbuat dari batu kapur kasar, peti itu diikat dengan delapan kait besi dan isinya disembunyikan di bawah batu seberat 770 kg.

Arkeolog Palestina di Kota Gaza, seperti dilansir RT Arab, pada Minggu (24/9/2023) menemukan ratusan kuburan arkeologi di kompleks pemakaman yang berasal dari zaman Romawi.

BACA JUGA:Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Eksplorasi Kebudayaan dan Sejarah Kesultanan Deli di Sumatera Utara

Baru-baru ini dua sarkofagus (peti mati) timah juga ditemukan.

Sebagian besar jenazah telah berusia sekitar 2000 tahun dan mayoritas kerangka berada dalam kondisi baik. Sebagian besar makam berisi kerangka yang masih utuh.

Pemakaman ini awalnya ditemukan pada Februari 2022 oleh petugas jasa konstruksi yang mengerjakan proyek perumahan yang didanai Mesir. Sebanyak 25 insinyur, teknisi, arkeologi, sibuk menggali dan membersihkan kerangka, dengan dukungan para ahli Perancis.

Para arkeolog menggambarkan penemuan 60 kuburan arkeologi di situs tersebut pada bulan Januari lalu sebagai penemuan besar. 

BACA JUGA:Mengenal Peradaban Zaman Megalitikum, Jejak Prasejarah yang Menyimpan Warisan Budaya

BACA JUGA:Zubair Bin Awwam: Teladan Keberanian dan Kesetiaan dalam Sejarah Islam

Jumlah ini telah meningkat menjadi 135 kuburan. Sementara itu, arkeolog Perancis Rene Elter, yang memimpin penggalian, mengatakan bahwa para peneliti sedang mempelajari lebih dari 100 makam.

“Kami menggali hampir semua kuburan ini. Kuburan-kuburan ini mengungkapkan banyak informasi tentang latar belakang budaya, status kesehatan penduduk, dan penyakit yang mungkin diderita penduduk tersebut,” kata Rene Elter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: