Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno

Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno

Foto : Piramid Mesir.-Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno-National geographic

PAGARALAMPOS.COM - Menkaure adalah anak Khafre dan cucu Khufu. Secara umum disepakati bahwa dia sebenarnya adalah penerus Khafre, tetapi hal ini masih diperdebatkan. Pasalnya, sumber-sumber kuno menyatakan sebaliknya.

Menkaure memiliki setidaknya dua istri dan lima anak. Salah satu anaknya mewarisi takhta setelah kematian Menkaure. Kanon Turin, daftar Kerajaan Baru dari setiap firaun, rusak berat.

Turin tersebut hanya menyisakan satu digit di kolom yang menuliskan masa pemerintahannya: angka 8. Jadi, secara umum diterima bahwa ia memerintah selama (minimal) 18 tahun.

Apa yang dilakukannya pada tahun-tahun tersebut juga sama samarnya, terlepas dari berbagai monumen dan patung yang dibuatnya.

BACA JUGA:Misteri 8 Penemuan di Piramida Agung Giza, Ada Yang Belum Terpecahkan

Patung-patung ini adalah salah satu contoh terbaik seni Kerajaan Lama dan bisa dibilang seni Mesir kuno secara keseluruhan.

Setelah penggalian yang dilakukan oleh Kolonel Vyse, sejumlah besar ahli Mesir Kuno mempelajari piramida Menkaure. Ternyata, beberapa bagian permukaan luarnya kasar. Hal ini menandakan bahwa permukaan luar tersebut belum sepenuhnya selesai.

Hal ini mungkin mengecewakan bagi para wisatawan. Bagi para ilmuwan, ini merupakan kesempatan yang sangat besar untuk mempelajari secara pasti bagaimana piramida Mesir dibangun.

Reruntuhan kompleks piramida meliputi beberapa bangunan satelit seperti kuil piramida, kuil lembah, dan tiga piramida kecil. Dua dari “piramida ratu” belum selesai.

BACA JUGA:Catatan Rahasia Isaac Newton, Mistri Piramida dan Prediksi Hari Kiamat

Namun piramida ketiga diperkirakan telah selesai. Ahli Mesir kuno berspekulasi bahwa piramida ini berisi mumi istri Menkaure dan patung raja sendiri.

John Shae Perring, salah satu anggota ekspedisi Vyse, melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh Kolonel Inggris itu. Ia mengambil tanggung jawab untuk mendokumentasikan semua yang mereka temukan.

Perring menghasilkan sejumlah sketsa yang sangat rinci. Sketsa tersebut merinci ukuran dan posisi beberapa terowongan, koridor, dan ruang di dalam piramida Menkaure.

Tidak hanya itu, Perring kemudian menerbitkan karya yang terdokumentasi dengan sangat baik dalam tiga jilid, berjudul The Pyramids of Gizeh (1839-1842).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: