Sejarah dr Sardjito, Sosok Berjasa Pembuat Ransum Tentara, Dokter Revolusi Indonesia

Sejarah dr Sardjito, Sosok Berjasa Pembuat Ransum Tentara, Dokter Revolusi Indonesia

Fotk : Patung dr Sardjito diabadikan di museum-Sejarah dr Sardjito, Sosok Berjasa Pembuat Ransum Tentara, Dokter Revolusi Indonesia-Militer.id

BACA JUGA:Bareskrim Beberkan Peran 5 Tersangka Magang Mahasiswa ‘Ferienjob’ Jerman

Begitu pendidikan dengan gelar Master of Public Health selesai, Dokter Sardjito pun kembali ke tanah air dan menjadi kepala laboratorium di Makassar. Penelitiannya tentang penyakit lepra membawanya ke Jerman untuk melakukan penelitian untuk beberapa waktu.

Begitu kembali dari Jerman, jabatannya adalah kepala laboratorium dengan lokasi Semarang. Jabatannya berlangsung sampai hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Selama bekerja di laboratorium Semarang itulah, Dokter Sardjito meneliti penyakit yang sering menyerang masyarakat.

Bahkan pada masa pendudukan Jepang, beliau pernah bekerja dengan komando militer Jepang demi kepentingan penelitian kesehatan.

Berpindah Tugas dari Bandung ke Klaten

Sesudah proklamasi, Institute Pasteur menjadi milik pemerintah Indonesia dengan semua asetnya berada dalam naungan Kementerian Kesehatan.

BACA JUGA:Sejarah Dunia Kuno: Misteri Kehidupan Sang Buddha di Lumbini

Saat itulah Dokter Sardjito mendapat amanah menjadi kepala Institute Pasteur yang juga bertanggung jawab untuk mengirim bantuan medis untuk sipil dan militer wilayah Bandung.


Fotk : momen dr Sardjito bersama Soekarno.-Sejarah dr Sardjito, Sosok Berjasa Pembuat Ransum Tentara, Dokter Revolusi Indonesia-Militer.id

Saat kondisi Bandung tidak aman, Dokter Sardjito bersama staf berpindah ke Klaten. Tempat kerja untuk Institute Pasteur adalah laboratorium yang sebelumnya untuk percobaan tembakau.

Bukan hanya bertugas untuk urusan laboratorium penelitian obat dan vaksin, pengelolaan rumah sakit Tegalyoso Klaten juga menjadi tanggung jawab Dokter Sardjito. Di tempat itulah, korban perang (sipil dan militer) mendapatkan perawatan.

Seperti sebelumnya, Dokter Sardjito menjalankan tugas dan pengabdian dengan cara membuat pos-pos kesehatan pada jalur transportasi dan wilayah yang masih jauh dari fasilitas kesehatan.

BACA JUGA:Baru Tau, 5 Kuliner Populer di Indonesia Ini Asal Usulnya dari Tionghoa

Bahkan, juga ada pembangunan beberapa rumah sakit darurat yang dikelola oleh dokter militer. Pasiennya mayoritas adalah korban perang yang terkena serangan musuh.

Biskuit Sardjito Untuk Kondisi Darurat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: