Armada AS dan Israel Dibuat Cemas, Hizbullah Siagakan Rudal Anti Kapal di Laut Mediterania

Armada AS dan Israel Dibuat Cemas, Hizbullah Siagakan Rudal Anti Kapal di Laut Mediterania

PAGARALAMPOS.COM - Serangan rudal anti kapal Hizbullah yang menghantam korvet Israel INS Hanit pada 14 Juli 2006, merupakan pertanda milisi yang berbasis di Lebanon ini tak bisa dipandang enteng dalam penggunaan senjata jarak jauh berpresisi.

Dan ketika Israel terus menggempur Gaza dengan dukungan Amerika Serikat, maka potensi serangan rudal anti kapal Hizbullah menjadi ancaman serius.

Terkhusus bagi AS yang telah menempatkan dua kapal induk dan kapal selam nuklir di Laut Mediterania, potensi ancama serangan rudal anti kapal yang diluncurkan dari darat, tak bisa dianggap sebelah mata.

Dikutip reuters.com (8/11/2023), disebut bahwa kepemilikan rudal anti kapal oleh Hizbullah telah menjadi ancaman langsung bagi Armada AS.

BACA JUGA:Paraguay Masih Operasikan Tank Zaman Perang Dunia ke II, M3 Stuart dan M4 Sherman

Bila pada serangan Hizbullah ke korvet INS Hanit di tahun 2006 menggunakan rudal anti kapal (varian C-802) buatan Cina.

Maka kondisi saat ini, arsenal rudal anti kapal Hizbullah sudah jauh lebih kuat, yakni dengan pengguaan rudal anti kapal buatan Rusia, Yakhont – yang dikemas dalam sistem rudal pesisir K-300P Bastion.


Foto : Pola serangan rudal dari pantai.-Armada AS dan Israel Dibuat Cemas, Hizbullah Siagakan Rudal Anti Kapal di Laut Mediterania-Imdomiliter.com

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pekan lalu memperingatkan Washington bahwa kelompoknya mempunyai rencana untuk kapal-kapal AS yang dikerahkan ke wilayah tersebut sejak perang Hamas dan Israel meletus pada 7 Oktober 2023.

Dua sumber di Lebanon yang mengetahui persenjataan kelompok yang didukung Iran itu mengatakan Hizbullah kini mempunyai rudal 3M55E Yakhont buatan Rusia yang punya jangkauan 300 km.

BACA JUGA:Divhumas Polri Gandeng Mantan Teroris Cegah Berkembangnya Paham Radikalisme dan Intoleransi

Laporan media dan analis mengindikasikan bahwa Hizbullah memperoleh Yakhont di Suriah setelah dikerahkan di sana lebih dari satu dekade lalu untuk membantu Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara.

Hizbullah menganggap kapal perang AS sebagai ancaman langsung karena kemampuan mereka untuk menyerang kelompok tersebut dan sekutunya.

Nasrallah mengatakan dalam pidatonya pada hari Jumat bahwa kapal perang AS di Laut Mediterania “tidak membuat kami takut.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: