Adat dan Tradisi Indonesia, Unik dan Nyeleneh, Suku Polahi Perkawinan Sedarah, Simak yuk, Jang.

PAGARALAMPOS.COM - Adat dapat berfungsi sebagai kerangka normatif yang mengatur perilaku dan interaksi antar anggota masyarakat.

Adat mencakup aturan-aturan terkait dengan etika, kesopanan, kewajiban, hak, dan tanggung jawab individu dalam konteks budaya mereka.

Selain itu, adat juga mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.

Adat  dapat meliputi nilai-nilai seperti gotong royong, hormat kepada orang tua, keharmonisan keluarga, kerja keras, keadilan, atau kehidupan yang seimbang dengan alam.

BACA JUGA:Mempesona! Kharisma Makin Meningkat dengan 7 Model dan Gaya Rambut Pendek Wanita 2023 Ini

Adat merujuk pada sistem norma, aturan, dan tradisi yang diikuti dan dipegang oleh suatu kelompok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Adat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti adat istiadat, hukum adat, struktur sosial, hubungan interpersonal, upacara, dan nilai-nilai budaya.

Arti dari adat terkait dengan pemahaman dan penghargaan terhadap norma-norma yang diwariskan dari generasi sebelumnya.

Adat memiliki peran penting dalam membentuk identitas kolektif, menjaga keteraturan sosial, dan memperkuat ikatan dalam suatu masyarakat.

BACA JUGA:Mengejutkan, Suku Indonesia Ini Miliki Kebiasaan Aneh Saat Lakukan 'GELISAH'!

Begitu banyak dat dan istiadat sertar tradisi peninggalan jaman dahulu yang masih dipertahankan bahkan jadi ciri khas suatu kelompok di dunia.

Terutama kelompok orang yang masih hidup di pedalaman hutan. Tak terkecuali kelompok pedalaman yang ada di Indonesia.

Ada kelompok masyarakat pedalaman yang memiliki sebuah kebiasaan yang lama kelamaan menjadi sebuah tradisi bahkan ciri khasnya.

Dengan Ragam keunikan bahkan sudah hampir tak terhitung jumlahnya, Suku asli Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam berbagai aspek.

BACA JUGA:Gimana Rasanya Kalau Begituan Sama Ibu Sendiri? Mengungkap Tradisi Yang Sudah Biasa Di Suku Polahi

Suku polahi Adalah salah satunya, suku ini diyakini sebagai pengungsi zaman dahulu yang menghindari penjajahan Belanda dan menjadikan hutan sebagai tempat tinggal mereka.

Sumber: