Bukan Film Bertema Perang Biasa, Namun Drama-Sejarah yang Ingin Menonjolkan Nilai Kemanusiaan (03)

Bukan Film Bertema Perang Biasa, Namun Drama-Sejarah yang Ingin Menonjolkan Nilai Kemanusiaan (03)

Bukan Film Bertema Perang Biasa, Namun Drama-Sejarah yang Ingin Menonjolkan Nilai Kemanusiaan--google.com

BACA JUGA:Petualangan Detektif Kondang, Hercule Poirot Kembali Menyapa Penggemarnya (02)

Sayangnya, usahanya saat itu tidak mengurungkan sifat kebinatangan para tentara untuk tetap memerkosa gadis-gadis kecil tersebut. 

Hingga akhirnya sniper tentara China yang menitipkan temannya yang terluka di gereja tersebut mulai membunuh dan memancing tentara Jepang keluar dari gereja.

Horror di Nanking semasa pendudukan Jepang: Adegan serangan sniper tersebut merupakan satu-satunya aksi baku tembak yang menghiasi The Flowers of War dan dikemas dengan sangat baik. 

BACA JUGA:Epik perang China, Berbagi Momen Inspiratif Dalam Sejarah China Pada Seluruh Dunia

Setelah penonton diajak untuk merasakan ketakutan dan kebencian terhadap kebuasan tentara Jepang ketika mengejar para murid, aksi tentara China ini menjadi padanan yang memuaskan dan melegakan. 

Namun, kisah tragis para wanita tidak berhenti di situ saja. Sisa film diisi dengan dinamika hubungan antara para pelacur dengan para siswi yang berawal buruk dan penuh prasangka, pergumulan yang dihadapi George (Tianyuan Huang) —anak asuh sang mendiang pastur— untuk menjaga kedamaian gereja dan melindungi para siswi, serta perjuangan John dalam mencari jalan menuju kebebasan.

BACA JUGA:Kisah Heroik Prajurit Tiongkok Mempertahankan Sebuah Markas Gudang pada Awal PD II

The Flowers of War merupakan film drama-sejarah yang penuh dengan adegan yang sulit dicerna. 

Bukan berarti film ini sulit dimengerti, melainkan adegan-adegan yang disuguhkan menampilkan horror yang harus dihadapi para wanita Nanking semasa pendudukan Jepang. 

Mereka sama sekali tidak boleh terlihat jika tidak ingin dikejar dan diperkosa secara bergilir oleh tentara Jepang. 

Tidak hanya itu, beberapa di antaranya yang berhasil kabur atau melawan balik justru dibunuh secara brutal. 

Bahkan ada yang terbunuh selama proses pemerkosaan berlangsung.

BACA JUGA:Chapelwaite, Serial Horor Keren Adaptasi Cerpen Stephen King (01)

Tentunya, Bale menjadi pemain paling menonjol dalam film ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: