Ternyata Pendekar Sakti Si Pahit Lidah Juga Pernah Singgah di Danau Ranau OKU Selatan Sumsel Lho!

Ternyata Pendekar Sakti Si Pahit Lidah Juga Pernah Singgah di Danau Ranau OKU Selatan Sumsel Lho!

Ternyata Pendekar Sakti Si Pahit Lidah Juga Pernah Singgah di Danau Ranau OKU Selatan Sumsel Lho!--

 

Mata Empat dengan sombongnya mempersilahkan Si Lidah Pahit untuk melakukan sekali lagi. Dengan perasaan hampir putus asa, Pahit Lidah memotong buah aren yang lebih besar dari yang ketiga. Tapi dengan kemampuan yang dimilikinya, Mata Empat bisa menghindar untuk ketiga kalinya dari jatuhan buah aren tersebut.

BACA JUGA:PETAPA! Terletak di Sumsel, Ternyata Disini Si Pahit Lidah Mendapatkan Kesaktian

Dengan perasaan kecewa Pahit Lidah turun dari pohon aren tersebut. Kini giliran si Pahit Lidah untuk manjat pohon aren. Dengan secepat kilat juga si Mata Empat memanjat dan si Pahit Lidah sudah menelungkupkan badannya di bawah rumpun pohon itu.

 

Mata empat pun dengan alat yang telah di siapkannya memotong buah aren tersebut. Si pahit lidah tak bisa mengetahui hal itu. Badannya tetap berada persis di bawah luncuran itu. Ia tak menghindar.

 

Pahit Lidah berteriak kesakitan sejadi-jadinya. Buah aren yang besar dan berat serta bambu runcing dari Bemban Aur Kuning tersebut mengenai tubuh si Pahit Lidah. Tubuhnya bersimbah darah dan ia tewas seketika secara mengenaskan.

 

Si Mata Empat senang, dan merasa puas. Ia bisa membuktikan pada semua orang, dirinyalah yang lebih sakti dari si Pahit Lidah.

BACA JUGA:Kemenparekraf Susun Buku Panduan Komunikasi Krisis Kepariwisataan

Namun rasa ingin tahunya muncul, mengapa lawannya itu mendapat julukan si Pahit Lidah? Benarkah lidahnya memang pahit? Lalu karena penasaran, Ia cucukkan jarinya ke dalam mulut si pahit lidah yang sudah mati itu. Setelah itu, dijilatnya jarinya sendiri yang sudah terkena liur si Pahit Lidah.

 

Ternyata, rasanya pahit sekali. Rasanya lebih pahit dari akar empedu. Rupanya itu racun yang mematikan. Si Mata Empat pun mengerang-erang kesakitan memegangi tenggorokannya. Tapi apa mau dikata. Racun tersebut telah menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan seketika itu juga tubuhnya membiru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: