Fatka Unik Proses Upacara Adat Menyembelih Kerbau di Toraja, Ada Yang Memiliki Pengaruh Sihir

Fatka Unik Proses Upacara Adat Menyembelih Kerbau di Toraja, Ada Yang Memiliki Pengaruh Sihir

Fatka Unik Proses Upacara Adat Menyembelih Kerbau di Toraja, Ada Yang Memiliki Pengaruh Sihir-Instagram-@toraja_keren_official

PAGARALAMPOS.COM - Kerbau merupakan hewan yang penting bagi masyarakat Toraja selain babi karena selain nilai ekonomisnya yang relatif tinggi, juga merupakan hewan yang digunakan dalam proses penyelenggaraan upacara adat.

Hewan yang memiliki tanduk 2 dan dilabeli dengan harga puluhan hingga ratusan bahkan ada yang menyentuh milyaran ini, biasanya dikurbankan dalam proses upacara adat Rambu Solo' atau upacara adat kematian.

Dalam menyembelih kerbau, masyarakat Toraja menggunakan cara yang tak lazim seperti yang dilakukan oleh orang pada umumnya. Algojo yang bertugas menyembelih kerbau disebut pa'tinggoro tedong. Sedangkan proses menyembelih kerbau disebut ma'tinggoro tedong.

Tedong merupakan bahasa Toraja untuk kerbau, ma'tinggoro adalah sebutan untuk aktivitas menebas leher dan pa'tinggoro merujuk kepada oknum yang bertugas untuk menyembelih kerbau. Istilah ini hanya berlaku untuk penyembelihan kerbau.

BACA JUGA:Menjelajahi 7 Desa Adat di Jawa Barat, Begini Keunikan Tradisinya

Sedangkan untuk menyembelih babi disebut ma'tobok bai, ma'tobok = menusuk dengan pisau dan bai = babi. Untuk menyebelih anjing menggunakan istilah ma'pa'tong asu, ma'pa'tong = memukul (bagian kepala), asu = anjing.

Nah, berikut 5 fakta unik dari proses menyembelih kerbau atau ma'tinggoro tedong dalam upacara adat di Toraja. Yuk, baca artikel selengkapnya di bawah ini.

1. Menyebelih Dengan Sekali Tebas Saat Kerbau Sedang Berdiri


--

Proses penyembelihan kerbau dilakukan dengan posisi hewan sedang berdiri dan lehernya terangkat keatas karena tali yang mengikat hidungnya ditarik oleh algojo. 

Ketika dirasa sudah pada posisi yang pas, algojo akan segera menebaskan parang ke arah leher kerbau dengan cepat.

BACA JUGA:Mengenal Busana Adat Kustin, Seragam Kebesaran di Zaman Kesultanan Kutai

2. Dilakukan didepan umum


--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: