Ternyata Pendekar Sakti Si Pahit Lidah Juga Pernah Singgah di Danau Ranau OKU Selatan Sumsel Lho!

Ternyata Pendekar Sakti Si Pahit Lidah Juga Pernah Singgah di Danau Ranau OKU Selatan Sumsel Lho!

Ternyata Pendekar Sakti Si Pahit Lidah Juga Pernah Singgah di Danau Ranau OKU Selatan Sumsel Lho!--

PAGARALAMPOS.COM – Selain terkenal dengan keindahan objek wisatanya, ternyata Danau Ranau di yang terletak di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, yang berjarak kira2 342 km dari Kota Palembang, 130 km dari Kota Baturaja ini, juga salahsatu dari 12 lokasi yang pernah di singgahi pendekar sakti asal sumsel yaitu si Pahit Lidah Lho.

 

Selain dari Palembang, lokasi ini juga bisa dijangkau dari Provinsi Lampung. Berjarak sekitar 342 kilometer (km) dari Kota Palembang, 130 km dari Kota Baturaja, dan 50 km dari Muara Dua, ibu Kota OKU Selatan, dengan jarak tempuh dengan mobil sekitar tujuh jam dari Kota Palembang. Sementara itu, dari Bandar Lampung, danau ini bisa ditempuh melalui Bukit Kemuning dan Liwa.

 

Nah, di Danau Ranau inilah pendekar Si Pahit Lidah yang bisa mengutuk orang, binatang, atau benda apapun menjadi batu.

Hal ini dipercaya karena adanya situs peninggalan zaman dahulu kala yaitu BATU KEBAYAN (candi sepasang pengantin) yang puing-puingnya masih tersisa di dekat Desa Jepara, kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan. Dan konon dipercaya banyaknya situs (arca atau patung) di daerah Ranau seperti: Batu Lesung, di Subik dan sebagainya adalah akibat sumpah dari Si Pahit Lidah.

BACA JUGA:KETAHUI DARI SEKARANG! Mulai Dari Bukit Gajah, Ternyata 12 Tempat ini Pernah Disinggahi 'Si Pahit Lidah'

Batu Kebayan (Batu sepasang Pengantin) konon kabarnya pula, ada seorang yang sangat sakti dari daerah lain yaitu Si Mata Empat, yang ingin menguji kesaktian Si Pahit Lidah.

 

Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat adalah dua jawara gagah berani yang menjadi legenda terkenal bagi masyarakat Banding Agung. Mereka amat disegani lawan-lawannya. Baik si Pahit Lidah maupun si Mata Empat, keduanya merasa paling hebat di antara keduanya.

 

Si Mata Empat pun menjadi geram dan rasanya ingin segera menghajar si Pahit Lidah. Dia mengetahui kelemahan dari si Serunting yaitu tidak kebal dengan batang Bambu Kuning yang telah jadi jemuran (dalam bahasa daerah setempat disebut ” BembanAur Kuning"). Namun niatnya tersebut diurungkan karena kalau berkelahi secara langsung tentu dia akan kalah dengan kutukan lidahnya yang pahit itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: