Sudah Perlukah Sentra Budaya dan Seni di Pagaralam Setelah 22 Tahun?

Sudah Perlukah Sentra Budaya dan Seni di Pagaralam Setelah 22 Tahun?

Perlukah Sentra Budaya dan Seni di Pagaralam--pagaralampos

Juga bisa diartikan mencakup pengertian gedung, pekerja (pemain dan kru panggung), sekaligus kegiatannya (isi-pentas/peristiwanya). 

Nah, menurut pengamatan sejak berpisahnya kota Pagaralam dari wilayah administratif pemerintah kabupaten Lahat, sejalan dengan berlakunya Otonomi Daerah dan menjadi Kota 22 tahun lalu, belum terlihat sama sekali (untuk mengatakan belum optimal) ’pembangungan’ di bidang budaya dan seni. 

BACA JUGA:Media Promosi Budaya dan Pariwisata Pagar Alam

Ini jelas menjadi sebuah ironi. Bagaimana tidak, bumi Besemah yang terkenal dengan kekayaan budaya dan seninya, justru ’terlihat’ agak tertinggal dengan kabupaten atau kota-kota lain yang ada di Sumsel. 

Baik dari segi ’pembangunan jiwa/mental’ yang sehat dan cerdas, terlebih lagi sarana serta prasarana penunjang pembangunan itu sendiri. 

Salahsatu penyebabnya, menurut pengamatan saya, adalah belum adanya sebuah ’sentral’ berkesenian yang ’berkesenianan’. 

BACA JUGA:Asal Mula Suku Kisam, Budaya dan Agamanya

Ya, sebuah gedung pertunjukan. Entah itu berupa galeri seni rupakah, panggung pertunjukankah, atau tempat-tempat serupa gelanggang seni (gelanggang remaja, red) seperti yang terdapat di kota-kota besar di seluruh nusantara. 

Sebagai wahana atau ’tempat tujuan’ mengekspresikan hasil kerja kreatif dan latihan-latihan yang telah dijalani pegiatnya. 

Ambil contoh, beberapa kelompok atau sanggar teater, tari, lukis (grafiti) dan seni suara yang terdapat di sekolah-sekolah menengah di Pagaralam, terutama Ekskul Seninya. 

BACA JUGA:Rumah Adat dan Budaya Suku Pasemah Penuh Falsafah

Jelas akan termotivasi untuk mengadakan pementasan, jika memiliki ’tujuan’ yang terencana pada suatu panggung yang baik.

Setidaknya di tempat pementasan yang relatif refresentatif untuk sebuah karya seni pertunjukan, dengan sarana memadai. Misalnya saja perlengkapan lighting, backdrop serta sound system dll, dsb. 

Hampir serupa untuk kalangan pekerja seni atau senimannya sendiri. 

BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Suku Pasemah di Sumatera Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: