Sejarah dan Budaya Suku Pasemah di Sumatera Selatan

Sejarah dan Budaya Suku Pasemah di Sumatera Selatan

PAGAR ALAM, PAGARALAMPOS.COM - Suku Pasemah adalah salah satu suku asli yang mendiami wilayah Pegunungan Bukit Barisan bagian selatan, khususnya di Kabupaten Lahat dan sekitarnya, Provinsi Sumatera Selatan. 

Suku Pasemah memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan budaya, bahasa, serta tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

Sejarah suku Pasemah dapat ditelusuri dari prasasti dan peninggalan arkeologi yang ditemukan di wilayah mereka. 

Peninggalan arkeologi tersebut berupa batu-batu besar yang diletakkan secara berurutan dan membentuk monumen batu.

BACA JUGA:5 Suku Asli Yang Ada di Provinsi Sumatera Selatan, Nomor 1 Merupakan Keturunan Majapahit

Monumen batu ini umumnya memiliki ukiran yang bermotifkan gambar manusia, hewan, atau tumbuhan, yang dipercaya sebagai lambang kepercayaan dan kehidupan suku Pasemah pada masa lampau.

Suku Pasemah juga dikenal sebagai kelompok masyarakat agraris yang menggantungkan hidup mereka pada pertanian, seperti tanaman padi, jagung, ubi, serta sayuran dan buah-buahan lainnya. 

Selain itu, suku Pasemah juga dikenal sebagai pengrajin kayu dan rotan yang ahli dalam membuat berbagai produk kerajinan yang terkenal seperti topi tikar, wadah air, dan tempat penyimpanan beras.

Perkembangan suku Pasemah tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan luar, seperti kebudayaan Hindu dan Budha yang diperkirakan telah menyebar di wilayah Sumatera Selatan pada masa lampau.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Suku Besemah, Tradisi Hingga Persebarannya di Wilayah Bengkulu

Namun, suku Pasemah tetap berhasil mempertahankan identitas budaya mereka, terutama dalam hal upacara adat dan kepercayaan tradisional.

Hingga saat ini, suku Pasemah masih mempertahankan kebudayaan dan tradisi mereka.

Beberapa upacara adat yang masih dijalankan oleh suku Pasemah di antaranya adalah upacara adat pernikahan, upacara panen, dan upacara adat penyembuhan atau penyelamatan jiwa. 

Selain itu,bahasa Pasemah juga masih digunakan oleh masyarakat setempat dan dipelajari oleh peneliti untuk melestarikan kebudayaan suku Pasemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: