Guritan! Seni Tradisional Suku Besemah, Menggunakan Bahasa Lokal Yang Masih Terjaga

Guritan! Seni Tradisional Suku Besemah, Menggunakan Bahasa Lokal Yang Masih Terjaga

pelajar pagaralam belajar bahasa asli Besemah-pidi-pagaralampos.com

Diakui Suhardi, salahsatu cara itu adalah dengan memasukkan perbendaharaan kata dalam Bahasa Besemah baghi ke dalam sebuah kamus.

BACA JUGA:Gunung Lesung Bali: Keindahan Alam dan Petualangan Mendaki yang Menarik

“Dimasukkan ke dalam kurikulum juga bisa. Misalnya dalam muatan lokal Bahasa Besemah. Perbendaharaan kata dalam Bahasa Besemah baghi bisa diperkenalkan kembali,”ujarnya.

Cara lainnya diakui Suhardi lagi adalah melakukan penelitian yang mendalam tentang Bahasa Besemah baghi.

Sayangnya diakuinya pula, di kalangan kampus, sangat minim mahasiswa yang memfokuskan penelitiannya pada Bahasa Besemah baghi.

“Kebanyakan meneliti sastra Besemah,”kata Suhardi yang kini rutin membimbing mahasiswa program pasca sarjana ini.

BACA JUGA:TAHU KAH? 68 Nama Pejuang Kemerdekaan Asal Kota Pagar Alam, Seluruhnya Putra Asli Suku Besemah Loh!

Paling tidak, melalui guritan-dan seni sastra Besemah lainnya-Mady sudah berupaya untuk memperkenalkan kembali Bahasa Besemah baghi.

Apalagi, kini Mady sudah dapat tempat yang pas untuk memperkenalkan kreativitasnya dalam bidang seni dan  budaya yakni Kedai Kopi Asmara.

Raja, sang pemilik kedai itu pun menyambut antusias bila ada orang-orang yang ingin menunjukkan kreativitasnya dalam bidang seni dan budaya.

“Di Pagaralam ini banyak orang hebat,”ujar Raja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: