Guritan! Seni Tradisional Suku Besemah, Menggunakan Bahasa Lokal Yang Masih Terjaga

Guritan! Seni Tradisional Suku Besemah, Menggunakan Bahasa Lokal Yang Masih Terjaga

pelajar pagaralam belajar bahasa asli Besemah-pidi-pagaralampos.com

PAGAR ALAM, PAGARALAMPOS.COM - Hampir semua warga paham dan pandai bercakap-cakap dalam Bahasa Besemah. Tapi, ketika disuruh untuk memahami sekaligus mengucapkan sebuah kata ke dalam bahasa Besemah baghi (lama), belum tentu bisa.

Hari-hari ini bahasa Besemah Baghi memang sudah tak terdengar lagi. Perlu upaya untuk mengingatnya kembali.

Satarudin Tjik Olah mengingat satu kata yang sering digunakannya puluhan tahun silam ketika masih duduk di bangku Sekolah Rendah-setingkat Sekolah Dasar di zaman sekarang.

“Engku,”ujar Satar, saat dijumpai Pagaralampos.com di kediamannya. Menurut Satar, engku merupakan sebutan dalam bahasa Besemah baghi yang ditujukan bagi kalangan pendidik kala itu.

BACA JUGA:Kuntau Suku Besemah, Menggali Kearifan Lokal dalam Seni Bela Diri Tradisional

Di 'zaman now', engku nyaris tak terdengar lagi. Engku sudah digantikan dengan sebutan “Guru,”ucap anggota Lembaga Adat Besemah ini menjelaskan.

Engku hanyalah satu dari sekian banyak kata-kata dalam bahasa Besemah baghi yang sudah tak perpakai lagi.

Wajar jika banyak orang di masa kini-apalagi generasi milenial-tak paham dengan apalagi mengucapkannya dalam percakapan sehari-hari.Satar sudah membuktikannya sendiri.

Beberapa hari lalu,  Satar bertanya kepada para mahasiswa yang menemuinya di kantor Lembaga Adat Besemah. Dia menanyakan, dalam Bahasa Besemah, seminar disebut dengan apa.

BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Selain Keturunan Majapahit, Ternyata Suku Besemah Memiliki Sebuah Kerajaan Yang Besar

Mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi di Palembang itu, bingung tak tahu menjawab apa.

“Ada yang menjawab, seminar dalam Bahasa Besemah disebut dengan perkumpulan,”ujar Satar, lantas tersenyum.

Kepada para mahasiswa itu, Satar menjelaskan bahwa, seminar dalam Bahasa Besemah baghi disebut dengan sasehan.

Adapun moderator seminar disebut dengan palak sasehan. Sedangkan narasumber, dalam Bahasa Besemah baghi disebut dengan kancung beghete.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: