Kota Seribu Air Terjun Itu Bernama Pagar Alam Dari Pintu Langit Sampai Mangkok

Kota Seribu Air Terjun Itu Bernama Pagar Alam Dari Pintu Langit Sampai Mangkok

air terjun -pidi-pagaralampos.com

PAGARALAMPOS.COM - Pagaralam memang layak dinamai sebagai ‘Kota Seribu Air Terjun’. Di kota yang berada di kaki Gunung Dempo ini air terjun 'terserak’ di berbagai penjuru.

Dari yang berada di ‘pintu langit’ sampai air terjun yang berbentuk mangkok ada di sini. Jadi tujuan para wisatawan.

JIKA sedang melintas jalan penghubung Dusun Tanjung Keling-Talang Darat Kelurahan Burung Dinang Kecamatan Dempo Utara, jangan lupa menengok ke kiri-kanan.

Siapa tahu Anda melewatkan sebuah objek wisata yang memang ‘terselip’ di kawasan ini. Jika cermat, Anda akan mendapati sebuah gerbang yang berada tak jauh dari tepi jalan.

BACA JUGA:5 Suku Asli Yang Ada di Provinsi Sumatera Selatan, Nomor 1 Merupakan Keturunan Majapahit

Gerbang itu bertuliskan ‘Cughup Pintu Langit’. Ya, itulah pintu masuk untuk menuju Cughup Pintu Langit. Mampirlah ke sana barang beberapa waktu.

Cughup merupakan Bahasa Besemah yang merujuk pada sebuah air terjun. Maka, sejatinya, Cughup Pintu Langit adalah air terjun yang dinamai ‘Pintu Langit’.

Konon, nama air terjun ini diberikan Walikota Pagaralam, dr Hj Ida Fitriati MKes ketika berkunjung ke sana pada 2015 lalu. Yang pasti, sebelum ada nama itu air terjun bernama Tanjung Keling.

Nama ini kemungkinan besar merujuk pada lokasi air terjun yang berdekatan dengan Dusun Tanjung Keling, sebuah pemukiman tua.

BACA JUGA:Yuk Mengenal 5 Suku Asli yang Ada di Provinsi Sumatera Selatan, Salah Satunya Suku Pasemah

Untuk sampai ke lokasi air terjun cukup meniti jalan setapak yang terbuat dari bangunan semen bertingkat-tingkat. Gemuruh air terjun akan terdengar meskipun sayup-sayup.

Beberapa menit kemudian gemuruh air terjun tersebut akan terang benderang di telinga. Ini merupakan tanda bahwa air terjun sudah dekat.

Bila lelah, kaki bisa diselonjorkan sejenak di pelataran - masih bagian dari jalan- yang berbentuk setengah lingkaran.

Jalan bertingkat-tingkat itu akan terus memandu hingga sampai bibir sungai yang mengalir dari bawah air terjun. Meniti sampai ke hulu sungai akan membawa pengunjung dekat dengan ayek umban itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: