Rahasia-rahasia Gubang Terukir di Ghumah Baghi, Pusaka Puyang

 Rahasia-rahasia Gubang Terukir di Ghumah Baghi, Pusaka Puyang

Foto : Dok/pagaralampos.com TRADISIONAL: Gubang dengan mata melengkung masih banyak disimpan sebagai koleksi.--

PAGAR ALAM, PAGARALAMPOS.COM - Terbuat dari besi dengan mata melengkung. Inilah gubang yang diyakini digunakan masyarakat Besemah sejak dulu dan mungkin hingga kini.

Ukiran di dinding ghumah baghi (rumah tradisional Besemah) itu memantik perhatian Asmadi, seorang pemerhati budaya Besemah.  Mady Lani-demikian Asmad biasa disapai- menginjakkan kaki di Dusun Gunung Agung Pauh Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara ketika itu.

Maka, Mady mengamati ukiran itu dengan lebih seksama dari jarak dekat. Hasilnya membuat Mady cukup terkejut. Sebabnya ukiran itu membentuk benda yang disebut masyarakat dengan gubang.

“Nampak kasar ukirannya,” ujarnya, menceritakan kembali penelusuran sejarahnya itu ketika dihubungi Pagaralam Pos beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Suguhkan Keindahan Alam, Budaya dan Kearifan Lokal Pagaralam

Ukiran yang sama juga ditemukan Mady terukir di ghumah baghi di Dusun Karang Anyar Kelurah Prahu Dipo Kecamatan Dempo Selatan.

“Di artefak batu juga ada ukiran gubang,”lanjut Mady yang memang hobi melakukan penelusuran sejarah sejak belasan tahun lalu. “Hanya gubang yang terukir di ghumah baghi dan artefak batu,” imbuhnya.

Selain itu Mady mengatakan pula, gubang juga diceritakan secara turun temurun. Gubang diceritakan Mady, adalah senjata yang digunakan Puyang Tengahlaman untuk meraut rotan.

“Tiap senjata khas memiliki cerita sejarahnya masing-masing,” tutur Mady.

BACA JUGA: Penuh dengan Makna, Menelisik Nama Dusun di Pagar Alam

Syahdan, Puyang Tengalaman ditantang dua orang berkelahi. Tapi sang puyang malah melemparkan lepang sejenis timun kepada dua orang itu.

“Apabila kalian bisa membelah lepang ini, kalian bisa membunuhku,”seru sang puyang kepada dua orang yang memang berniat membunuhnya itu. 

Namun dua orang itu tak mampu membelah lepang itu. Puyang Tengalaman pun dengan enteng membelah lepang itu dengan gubang di tangannya. Dan dua orang itu pun balik kanan dan mengaku kalah.

Lalu bagaimana bentuk gubang itu? Peneliti sejarah dan budaya Besemah, Aryo Arung Binang menggambarkan, gubang merupakan senjata tradisional yang berbahan besi yang dilengkapi gagang dan sarung kayu. Bentuknya bengkok, bukan berkelok seperti keris. Juga bukan seperti pisau yang lurus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: