Penuh dengan Makna, Menelisik Nama Dusun di Pagar Alam

 Penuh dengan Makna, Menelisik Nama Dusun di Pagar Alam

Foto: dok/Pagaralampos.com PEMUKIMAN WARGA: Pintu gerbang menuju dusun Pagar Alam (Duspa). Dusun ini merupakan salahsatu pemukiman tertua di Pagar Alam. Foto diabadikan beberapa waktu lalu.--

PAGAR ALAM, PAGARALAMPOS.COM - Dusun di Kota Pagar Alam tak sedikit. Jumlahnya mencapai puluhan. Tersebar di lima kecamatan. Tiap dusun ini pun memiliki nama. Pemberian nama ini pun tak sembarangan. Ada latar belakang yang melandasinya.

Anggota Lembaga Adat Besemah Pagar Alam, Satarudin Tjik Olah menyatakan, nama tiap dusun di Pagar Alam memiliki makna tersendiri.

“Ada sejarah yang melandasi ketika dusun itu diberi nama,” ucap Satar, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Pagaralampos.com beberapa waktu lalu.

Ia mencontohkan nama Dusun Bumi Agung yang kini masuk wilayah kecamatan Dempo Utara. Menurut Satar, nama itu terinspirasi dari kondisi alam di sana saat itu. Kondisi alam di pemukiman itu sangatlah subur.

“Bumi artinya tanah. Sedangkan agung itu itu kaya. Arti Bumi Agung kurang lebih tanah yang subur,” urai Satar.

BACA JUGA:Jeme Kisam itu Jeme Besemah

Selanjutnya adalah dusun Gunung Agung. Nama ini pun juga terinpirasi dari kondisi alam. Gunung artinya tanah yang tinggi. Sedangkan agung artinya makmur. Dengan demikian, Gunung Agung memiliki arti, tanah yang tinggi yang subur pula. 

“Dusun Gunung Agung, memang berada di atas ketinggian,” tutur Satar.

Nama Muara Siban juga menarik untuk ditelisik asal muasalnya. Menurut Satar, Muara Siban berarti muara sungai yang sering didatangi atau dikunjungi orang.

“Sebenarnya nama aslinya adalah Muare Sibean. Muare itu artinya muara, sibean artinya kunjungan. Karena sesuatu dan lain hal, penyebutan nama itu berubah jadi Muara Siban,” jelasnya.

BACA JUGA:Intip Keseruan Tim Pagaralam Pos Channel 'Hunting' Durian di Lubuk Selo

Nama-nama dusun di wilayah kecamatan Dempo Tengah juga sarat dengan sejarah. Di antaranya nama dusun Karang Dalo. Satar bilang, Karang Dalo berasal dari nama asli Kerung Mendale.

Karena faktor pengucapan, Kerung Mendale berubah menjadi Karang Dalo sampai dengan sekarang. “Nama ini terinspirasi dari munculnya pelangi yang berbentuk lingkaran yang mengitari matahari ketika itu,” imbuhnya. 

Lain halnya dengan nama dusun Benua Keling yang kini masuk wilayah kecamatan Dempo Selatan. Kata Satar, nama Benua Keling dipakai untuk mengenang asal Puyang Atung Bungsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: