Penuh dengan Makna, Menelisik Nama Dusun di Pagar Alam

“Atung Bungsu itu, menurut sejarah, berasal dari Keling, India. Karenanya, nama dusunnya disebut dengan Benua Keling. Benua berarti kawasan yang luas, Keling nama asal Puyang Atung Bungsu,”papar Satar.

BACA JUGA:Sukses Dikarir, Sukses Juga di Keluarga

Selain itu ada dusun yang nama awalnya memakai kata Tanjung. Di antaranya Tanjung Payang, Tanjung Cermin, Tanjung Keling, Tanjung Taring, dan Tanjung Pasai. Menurut Satar, pemakaian kata tanjung sesuai dengan kondisi geografis pemukiman itu. Kata dia, tanjung berkaitan dengan tanah yang menjorok ke arah muara sungai.

“Biasanya dusun yang memakai kata tanjung pasti memiliki sungai. Misalkan Tanjung Payang itu , kan ada sungai Payang di sana,”sambungnya.

Beberapa nama dusun di Kabupaten Lahat juga memiliki keterkaitan sejarah yang erat. Misalkan dusun Stupe dan Jarai. Menurut Satar, nama dusun Stupe dilandasi karena di sana memang ada sebuah bangunan kuno berbentuk stupa. Daerah ini disebut dengan padang stupe.

“Ketika warga mulai menempati kawasan itu, mulailah dipakai nama dusun Setupe,”urainya.

BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Asal Usul Orang Palembang Bermata Sipit dan Berkulit Putih

Bagaimana dengan nama Jarai yang kini jadi juga jadi nama kecamatan? Kata Satar, nama Jarai, muncul setelah banyaknya pedagang yang berjualan di sana.

“Dulu, banyak pedagang yang menggelar lapak di sana. Berjejer di tepi jalan. Mulai dari dusun Muara Saung sampai Maura Tawi. Berjarai panjang. Mulai dari sinilah nama jarai dipakai untuk nama dusun,” jawabnya menjelaskan.

Berusia Ratusan Tahun

Satar membenarkan bahwa nama dusun di Pagar Alam dan sekitarnya memiliki usia yang sama tuanya dengan dusun itu sendiri. Ia menyebut, nama dusun itu bisa saja sudah mencapai ratusan tahun. “Sampai sekarang pun nama dusun itu tetap dipakai,” tuturnya.

 

Sumber: