Suku Sigulai: Menjaga Tradisi dan Merawat Identitas Budaya di Tanah Aceh

Suku Sigulai: Menjaga Tradisi dan Merawat Identitas Budaya di Tanah Aceh-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Suku Sigulai, yang juga dikenal sebagai Suku Salang, merupakan komunitas asli yang bermukim di wilayah utara Pulau Simeulue, Aceh.
Populasi mereka tersebar di Kecamatan Simeulue Barat, Alafan, serta beberapa desa di Kecamatan Salang, Teluk Dalam, dan Simeulue Tengah, menciptakan keberagaman etnis yang unik bersama suku lain seperti Devayan, Lekon, dan Haloban.
Asal-usul Suku Sigulai masih menjadi teka-teki karena minimnya catatan sejarah tertulis.
Sejumlah ahli menduga bahwa mereka memiliki keterkaitan dengan suku Devayan, Lekon, Haloban, bahkan masyarakat Nias dan Mentawai.
Diperkirakan, Suku Sigulai merupakan bagian dari kelompok ras Mongoloid yang bermigrasi ke wilayah barat Sumatra dan tersebar ke pulau-pulau sekitarnya.
BACA JUGA:Kisah Sejarah Suku Sentinel yang Hidup Di Zaman Batu, Tanpa Berhubungan Dengan Orang Asing!
BACA JUGA:Menyingkap 6 Fakta Gunung Prau: Pesona Alam dan Warisan Sejarah yang Terlupakan
Hingga kini, Suku Sigulai terus hidup di tanah leluhur mereka, menjaga harmoni dengan alam serta melestarikan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Kehidupan sehari-hari mereka bergantung pada sumber daya alam, dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan yang mengandalkan hasil laut Simeulue.
Selain itu, mereka juga menggarap lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga.
Bahasa Sigulai menjadi sarana komunikasi utama, meskipun memiliki kesamaan dengan Bahasa Devayan, Lekon, dan Nias.
Bahasa ini juga mendapat pengaruh kuat dari Bahasa Aneuk Jamee dan Bahasa Aceh.
Generasi muda cenderung lebih sering menggunakan Bahasa Aneuk Jamee dalam percakapan harian, sementara Bahasa Sigulai tetap dijaga dalam lingkungan komunitas dan upacara adat.
BACA JUGA:Kemegahan dan Perjuangan: Sejarah Panjang Kesultanan Ternate
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: