8 Destinasi Wisata Religi di Palembang yang Wajib Dikunjungi

8 Destinasi Wisata Religi di Palembang yang Wajib Dikunjungi

8 Destinasi Wisata Religi di Palembang yang Wajib Dikunjungi --

Bila datang dalam waktu yang tepat, kamu bisa juga menyaksikan atraksi musik gambus di kampung ini. Jangan lupakan pula kulinernya. Kampung ini menjadi bukti percampuran budaya Arab dan Melayu Palembang bisa terjadi.

6. Ziarah Kubro

Nah, jika kamu ingin berziarah ke tempat-tempat di atas, datanglah menjalang Ramadan (Disclaimer: Jika Covid-19 masih belum reda, tidak usah berwisata dulu, ya). Ada acara Ziarah Kubro atau Ziarah Kubur yang merupakan kegiatan berziarah massal ke makam-makam para ulama dan pendiri Kesultanan Palembang Darussalam.

BACA JUGA:Longsor dan Banjir di Merapi Selatan Lahat, 2 Mobil Masuk Sungai, Wisata dan Pendakian Bukit Besak Ditutup

Hanya laki-laki yang boleh menjadi peziarah. Pakaian yang dikenakan pun harus serba putih.

Ziarah bermula dari Masjid Darul Muttaqien, Pasar Kuto menuju makam Habib Aqil bin Yahya dan Habib Achmad Syech Shahab dilanjutkan ke Pondok Pesantren Ar-Riyadh di 13 Ulu. Ziarah belanjut ke makam Pangeran Syarif Ali BSA di 5 Ilir kemudian ke Kawah Tekurep dan berakhir di Pemakaman Auliya’ Kambang Koci di 5 Ilir.

7. Pulau Kemaro

Tidak hanya wisata religi bagi umat Islam saja, Palembang juga punya Pulau Kemaro yang berdiri sebuah kelenteng. Saat Cap Go Meh, Pulau Kemaro ini ramai sekali dikunjungi oleh wisatawan.

Keunikan Pulau Kemaro sendiri bukan pada kelentengnya. Namun, pulau itu sendiri unik karena ada di tengah-tengah sungai Musi. Dinamai Kemaro karena di sana selalu kering, tidak ada sumber air.

Di tengah pulau Kemaro terdapat sebatang pohon bernama Pohon Cinta. Siapa pun yang menuliskan namanya di sana, konon, akan abadi hubungannya.

Namun, bertolak belakang dengan mitos pohon tersebut, Pulau Kemaro sendiri memiliki cerita keabadian yang pedih. Adalah Tan Bun Ann dan Siti Fatimah, dua insan beda etnis dan beda agama (Budha dan Islam). Dua orang tersebut terjun ke Sungai Musi akibat salah paham pada isi gentong yang diniatkan sebagai hadiah. 

Untuk menghindari bajak laut, bongkahan emas di dalam gentong ditumpuk dengan sayuran. Tan Bun Ann membuangnya karena merasa itu sayuran. Lalu Tan menceburkan diri untuk mencari emas tersebut setelah paham ia keliru. Melihat Tan tak muncul juga, Siti Fatimah yang merasa bersalah hendak menyelamatkannya. Namun keduanya tak pernah muncul ke permukaan. Di tempat mereka tenggelam itulah muncul gundukan tanah yang kini menjadi Pulau Kemaro.

Bagaimana, menarik bukan? Palembang memang punya destinasi wisata religi yang masih jarang diketahui banyak orang. Palembang bukan cuma tentang pempek dan Jembatan Ampera, tapi menyimpan banyak kisah lain yang asik buat dipelajari.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: