8 Destinasi Wisata Religi di Palembang yang Wajib Dikunjungi

8 Destinasi Wisata Religi di Palembang yang Wajib Dikunjungi

8 Destinasi Wisata Religi di Palembang yang Wajib Dikunjungi --

BACA JUGA:15 Rekomendasi Tempat Wisata di Palembang yang Wajib Dikunjungi!

Lokasinya tidak jauh dari Jembatan Musi II. Hanya sekitar 15 kilometer. 

Bait Al Quran Al Akbar bukanlah destinasi wisata religi satu-satunya di Kota Palembang. Kota yang lebih terkenal dengan panganan khasnya yang terbuat dari ikan, yakni pempek, memiliki destinasti wisata religi lain yang tak kalah menariknya, yang sayang bila dilewatkan jika sudah mengunjungi Kota Palembang.

1. Masjid Agung Palembang

Setiap daerah tentu saja punya masjid yang menjadi ikon. Palembang punya Masjid Agung yang sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi Pemerintah.

BACA JUGA:Sensasi Bersepeda Diatas Angin, Wahana Wisata Pagar Alam Patut Dicoba

Masjid ini punya sejarah yang panjang karena peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo pada abad ke-18.

Dulunya, masjid ini adalah sebuah masjid yang terbakar saat perang antara Belanda dengan masyarakat Palembang Darussalam pada tahun 1659 M.

Dibangun kembali oleh Sang Sultan pada tahun 1738 dan baru selesai pada 26 Mei 1748.

Masjid ini memiliki ciri khas perpaduan tiga kebudayaan yaitu Indonesia, Eropa, dan Cina. Letaknya yang berada di pusat kota, dekat dengan air mancur dan Jembatan Ampera, menjadikannya sebagai titik nol perjalanan wisata Kota Palembang. Mulailah perjalananmu di Kota Palembang dari sini!

BACA JUGA:Mengenalkan Wisata dan Keramahan Warga Lewat East Java Journey 2023

2. Kawah Tekurep

Palembang memang terkenal dengan Kerajaan Sriwijaya. Namun, di Palembang juga berdiri Kesultanan Palembang Darussalam sebagai sebuah kerajaan Islam yang dipimpin oleh Sultan Abdurrahman (1659-1706).

Kawah Tekurep yang terletak di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang ini merupakan komplek pemakaman Sultan Mahmud Badaruddin I. Keunikan dari Kawah Tekurep ini ada pada gaya arsitekturnya yang merupakan perpaduan dari gaya Melayu, India, dan Cina.

Penamaan Kawah Tekurep itu sendiri disebabkan oleh bentuk atap bangunan makan yang seperti cungkup (kubah) terbalik berwarna hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: