Begini Cerita Kepala SD Muhammadiyah 1 Surakarta Menerapkan PSP

Begini Cerita Kepala SD Muhammadiyah 1 Surakarta Menerapkan PSP

-Tangkapan Layar-kemdikbud.go.id

SURAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Sri Sayekti adalah seorang Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan SURAKARTA, Solo, Jawa Tengah. Tahun ini adalah tahun kedua bagi sekolah yang ia pimpin, menerapkan Program Sekolah Penggerak (PSP). Sayekti bercerita bahwa pada tahun pertama (2021-2022), Program ini berjalan dengan baik meskipun saat itu buku panduan dan lainnya masih minim.

Dalam mengatasi berbagai tantangan yang dirasakan sekolahnya pada tahap awal pelaksanaan PSP, Sri Sayekti bersama rekan guru lain mendeskripsikan sendiri program yang harus dirancang.

Seiring dengan tetap melaksanakan sosialisasi, penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dan pelatihan untuk guru.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang fleksibel, efisien, dan esensial; sekolahnya menyusun perangkat ajar, seperti melakukan asesmen awal untuk bakat dan minat yang sesuai dengan tipe belajar siswa. Penting menurut Sayekti untuk menyelenggarakan tes asesmen kognitif.

BACA JUGA:ART Dapat Jaminan Sosial dan Perlindungan Hukum Dari RUU PPRT

Dengan demikian, guru dapat mengelompokkan siswanya di kelas sesuai dengan karakteristik dan kemampuan mereka di awal tahun ajaran baru. 

Oleh karena itu, sekolahnya menyelenggarakan tes bagi kelas 1, 2, dan 3, untuk melihat tipe belajar siswa. Rekomendasi dari hasil tes tersebut dibagikan kepada wali kelas.

Kemudian, wali kelas merancang modul ajar dan kegiatan pembelajaran. Untuk kelas 4 dan 5, asesmen dilakukan berdasarkan bakat dan minat, kelas seni, olahraga, dan IPTEK. Tak hanya itu, sekolah juga mengadakan penambahan jam bagi beberapa kelas yang membutuhkan.

“Guru kami sudah melaksanakan pembelajaran terdiferensiasi dimulai dari penyusunan modul ajar sesuai dengan hasil asesmen diagnostik,” ujar Sri Sayekti.

BACA JUGA:Anak Sungai Musi Terancam Karena Eceng Gondok

Pelaksanaan P5 

Mengenai pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolahnya, Sayekti mengatakan bahwa di tahun lalu sekolahnya mengambil tema kewirausahaan dan kearifan lokal.

Sedangkan tahun 2023, untuk semester awal, mereka mengangkat tema gaya hidup berkelanjutan.

Sebagai kepala sekolah, Sri Sayekti selalu berupaya mendampingi guru, termasuk berkaitan dengan pembelajaran paradigma baru dan pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: