Pemkot PGA

Terbongkar, Ternyata Produsen Kopi Vietnam Pernah Belajar dari Indonesia

Terbongkar, Ternyata Produsen Kopi Vietnam Pernah Belajar dari Indonesia

Kopi petik merah di Kota Pagaralam salahsatu sentra kopi Indonesia--Pagaralampos.com

Sebanyak 500 orang tentara yang ikut berperang kemudian dibubarkan oleh pemerintah untuk mengajar para petani menanam kopi

BACA JUGA:Suku Pasemah Diantara Megalit, Masjid Tertua Ada Jejak Berkumpulnya Ulama Melayu Nusantara

Kedisiplinan para tentara tersebutpun menular pada para petani. Mereka mengikuti apa yang diperintahkan oleh tentara tersebut.

Untuk membantuk para petani kopi di Vietnam, pemerintah juga mengundang peneliti-peneliti kopi dari negara lain.

Awalnya, mereka tidak tahu banyak tentang kopi robusta. Mereka belajar dari negara tetangga yaitu Indonesia. “Pada saat itu, Indonesia lebih maju karena telah memiliki pusat penelitian kopi sejak awal abad ke-20,” kata Manuel.

Di samping itu, petani di Vietnam juga mendapat kemudahan mengakses pinjaman uang agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas.

Pelaku industri kopi di Vietnam kebanyakan adalah petani-petani kecil dengan luas lahan tak lebih dari satu hektare.

 “Di lahan tersebut, nyatanya mereka bisa menghasilkan produksi kopi robusta terbesar di dunia,” kata Manuel.

Di dalam satu hektare lahan, petani Vietnam bisa menghasilkan hingga 2,5 ton biji kopi per tahun. Sebagai perbandingan, produksi kopi robusta di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, adalah 0,5-1 ton per hektare per tahun. 

Meski demikian, perlu diketahui bahwa produksi di Desa Amadanom adalah kopi robusta organik.

BACA JUGA:Sejuta Sambung Pucuk Kopi Berlanjut Ditahun Kelima

Menurutnya, kunci dari produktivitas yang tinggi adalah memberi perhatian lebih pada sistem akar. Jika sistem akarnya kuat, maka pohonnya akan sehat dan subur. “Ilmu ini ditemukan oleh orang Indonesia, tapi kini sudah dilupakan,” imbuhnya.

Menurut Manuel, industri kopi di Indonesia bisa kembali maju seperti dulu asalkan pemerintah juga turun tangan dalam mengembangkan industri ini.

“Indonesia memiliki industri roasting dan kopi instan yang besar. Sayangnya, kopi bukanlah komoditas prioritas di Indonesia,” pungkasnya.

Sebagian besar produsen kopi adalah perusahaan swasta atau badan usaha milik negara, seperti Trung Nguyen, Hung Phat, Tam Chau, Viet Pacific atau yang lebih dikenal sebagai Vietcoffee, dan Vinacafe (Perusahaan Kopi Nasional Vietnam). 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: