Tren Makanan Fermentasi: Dari Tempe Lokal hingga Kimchi Korea, Lezat dan Menyehatkan
Tren Makanan Fermentasi-net-kolase
PAGARALAMPOS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, makanan fermentasi kembali naik daun dan menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat di berbagai belahan dunia.
Dari tempe di Indonesia, kimchi di Korea Selatan, kombucha di Amerika, hingga miso di Jepang, semua menunjukkan bahwa warisan kuliner tradisional kini mendapatkan tempat terhormat dalam dunia kesehatan dan tren kuliner modern.
Di Indonesia sendiri, tempe bukan sekadar makanan sehari-hari, melainkan warisan budaya yang kaya nilai gizi. Dibuat dari fermentasi kedelai dengan jamur Rhizopus oligosporus, tempe dikenal sebagai sumber protein nabati yang tinggi, kaya serat, serta mengandung probiotik alami yang baik untuk pencernaan. Bahkan, banyak ahli gizi dan peneliti kesehatan dunia mulai mengakui keunggulan tempe sebagai superfood lokal.
BACA JUGA:Roti Singkong Kekinian: Peluang Usaha Menguntungkan di Tengah Tren Makanan Modern
Sementara itu, kimchi, makanan fermentasi khas Korea yang terbuat dari sawi putih dan lobak yang difermentasi dengan cabai, bawang putih, dan jahe, juga mengalami lonjakan popularitas global. T
ak hanya karena rasanya yang unik, tapi juga karena kandungan lactobacillus dan enzim pencernaannya yang tinggi. Kimchi disebut-sebut sebagai makanan yang mampu memperkuat sistem imun dan menjaga kesehatan usus.
Tren makanan fermentasi ini semakin meluas seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya keseimbangan mikrobioma usus, gaya hidup plant-based, dan pencarian terhadap makanan alami tanpa pengawet kimia. Fermentasi dianggap sebagai proses alami yang tidak hanya membuat makanan tahan lama, tapi juga menambah nilai gizi dan rasa.
BACA JUGA:Mau Kulineran ala K-Drama? Ini 10 Makanan Korea Paling Populer yang Patut Dicoba!
Di tengah tren ini, sejumlah pelaku usaha kuliner dan UMKM mulai mengembangkan berbagai produk fermentasi lokal dengan sentuhan modern.
Mulai dari tempe chips, es krim probiotik, hingga kimchi lokal yang disesuaikan dengan lidah Nusantara. Bahkan, beberapa restoran vegan dan sehat kini menjadikan fermentasi sebagai bagian utama dari menunya.
Tak hanya soal rasa dan kesehatan, makanan fermentasi juga dinilai sebagai solusi berkelanjutan. Proses fermentasi membantu mengurangi limbah makanan dan dapat dilakukan tanpa energi besar, sehingga ramah lingkungan. Ini sejalan dengan tren konsumsi sadar dan keberlanjutan yang semakin digemari generasi muda.
BACA JUGA:6 Makanan Khas India yang Wajib Dicoba Wisatawan
Meski telah ada sejak ribuan tahun lalu, makanan fermentasi kini mengalami kebangkitan sebagai simbol persilangan antara tradisi dan inovasi. Dalam setiap gigitan tempe, kimchi, atau produk fermentasi lainnya, tersimpan cerita tentang budaya, kesehatan, dan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Dengan meningkatnya minat terhadap makanan sehat berbasis fermentasi, kini saatnya Indonesia turut berperan aktif mengangkat produk-produk fermentasi lokal ke panggung dunia — menjadikan tempe dan fermentasi Nusantara sebagai ikon kuliner global.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
