Nasi Liwet Khas Solo. Santapan Rakyat Jelata yang Diminati oleh Kaum Bangsawan? Ini Sejarahnya!
Nasi Liwet Khas Solo. Santapan Rakyat Jelata yang Diminati oleh Kaum Bangsawan? Ini Sejarahnya!--Net
Rasa Nasi Liwet Solo ditandai dengan nasi yang gurih berkat penggunaan santan, aroma harum dari daun salam dan pandan, serta sambal goreng sayur yang agak pedas.
Lauk yang biasanya disajikan adalah ayam goreng, hati dan ampela ayam, serta kerupuk kulit (rambak).
Nasi liwet solo awalnya dihasilkan oleh penduduk biasa di Desa Menuran, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, seperti yang disebut dalam buku Kuliner Surakarta: Mencipta Rasa Penuh Nuansa oleh Murdijati Gardjito, Shinta Teviningrum, dan Swastika Dewi yang diterbitkan oleh Gramedia.
BACA JUGA:Menyelami kuliner Khas Bali yang Enak dan Wajib Dicoba Saat Berlibur!
Hidangan nasi liwet solo atau sego liwet ini biasanya dimasak oleh penduduk Desa Menuran untuk disajikan dalam acara syukuran, dengan harapan keluarga yang mengadakan acara tersebut dapat meraih keinginan mereka dan mendapatkan keselamatan.
Kelezatan nasi liwet solo dari Desa Menuran mulai dikenal oleh kalangan kerajaan sejak masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwana IX (Raja Kasunanan Surakarta yang berkuasa pada tahun 1861-1893) atau sekitar abad ke-19.
Hidangan ini biasanya disajikan pada perayaan-perayaan penting di keraton, seperti saat peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Sejarah nasi liwet solo khas Desa Menuran dimulai pada tahun 1582 M bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
BACA JUGA:Nikmat dan Ramah di Dompet, Yuk Coba 4 Wisata Kuliner Favorit di Magelang
Pada waktu itu, masyarakat Jawa percaya bahwa Nabi Muhammad SAW menyukai nasi samin, yang salah satu bahannya adalah minyak samin dari lemak susu sapi.
Untuk menunjukkan penghormatan dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, masyarakat Jawa menciptakan nasi gurih atau sego gurih yang dimasak dengan santan sebagai pengganti minyak samin.
Sekitar tahun 1934, warga Desa Menuran mulai menjual nasi liwet solo khas Menuran di daerah Solo dan Surakarta, sehingga rasa nikmat nasi liwet solo ini semakin terkenal.
Hidangan ini tidak hanya menjadi santapan sehari-hari bagi rakyat biasa, tetapi juga menjadi kesukaan kalangan bangsawan di Keraton Mangkunegaran dan Kasunanan Surakarta.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
