Pemkot PGA

Penyebab Keputihan Setelah Menstruasi: Antara Kondisi Normal dan Tanda Gangguan Kesehatan!

Penyebab Keputihan Setelah Menstruasi: Antara Kondisi Normal dan Tanda Gangguan Kesehatan!

Penyebab Keputihan Setelah Menstruasi: Antara Kondisi Normal dan Tanda Gangguan Kesehatan!-net: foto-

5. Kurangnya Kebersihan Area Kewanitaan

BACA JUGA:Wow! Ternyata Telur Rebus Punya Banyak Manfaatnya untuk Ibu Hamil, Yuk Lihat Penjelasannya

Membersihkan area kewanitaan dengan cara yang salah, seperti menggunakan sabun yang mengandung parfum atau antiseptik keras, dapat mengganggu keseimbangan pH alami. 

Akibatnya, bakteri baik mati dan mikroorganisme penyebab infeksi berkembang, memicu keputihan.

6. Iritasi atau Alergi

Kadang, keputihan setelah menstruasi juga bisa dipicu oleh iritasi akibat bahan kimia dalam sabun kewanitaan, pembalut, atau pakaian dalam.

Alergi terhadap bahan tertentu juga bisa memicu peradangan ringan dan memicu produksi cairan lebih banyak dari biasanya.

Kapan Harus Khawatir?

Keputihan setelah menstruasi sebenarnya normal jika:

  • Tidak berbau menyengat
  • Tidak menimbulkan rasa gatal atau panas
  • Berwarna putih susu atau bening
  • Tidak terlalu banyak

BACA JUGA: 8 Kegunaan Lidah Buaya untuk Kesehatan yang Harus Diketahui!

Namun, jika keputihan disertai dengan gejala seperti bau amis atau busuk, warna kehijauan atau keabuan, nyeri saat buang air kecil, atau gatal hebat, maka sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Gejala-gejala tersebut bisa mengindikasikan infeksi menular seksual atau gangguan lain yang lebih serius.

Cara Mencegah Keputihan Tidak Normal

Untuk mencegah keputihan yang tidak normal setelah menstruasi, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

BACA JUGA:Manfaat Wedang Jahe bagi Kesehatan Tubuh: Minuman Tradisional dengan Segudang Khasiat!

  • Ganti pembalut secara rutin selama haid, minimal setiap 4 jam sekali.
  • Hindari penggunaan sabun pembersih vagina yang mengandung pewangi.
  • Gunakan celana dalam berbahan katun dan hindari pakaian terlalu ketat.
  • Jaga kelembapan area kewanitaan tetap seimbang.
  • Hindari douching atau menyemprotkan air ke dalam vagina.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: