Dengan konsumsi kalium yang cukup, tekanan darah dapat tetap stabil, mengurangi risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung.
BACA JUGA:Resep Lumpia Suun Renyah, Nikmati Sensasi Garing dan Lembutnya
3. Menurunkan Risiko Diabetes
Terong mengandung senyawa bioaktif yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Salah satu senyawa tersebut adalah nasunin, sebuah anthocyanin yang ditemukan dalam kulit terong.
Penelitian menunjukkan bahwa nasunin memiliki efek antidiabetes, membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin pada tubuh.
Selain itu, terong juga memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti ia tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan setelah dikonsumsi.
Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Serat dalam terong tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung, tetapi juga untuk sistem pencernaan. Serat membantu meningkatkan gerakan usus dan mencegah sembelit dengan menambah volume tinja.
Selain itu, terong juga dapat melancarkan saluran pencernaan dan mengurangi peradangan di usus, yang berpotensi mencegah kondisi seperti divertikulosis atau sindrom iritasi usus besar (IBS).
Dengan rutin mengonsumsi terong, Anda dapat menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko masalah pencernaan kronis.
BACA JUGA:Bacem Tahu Spesial, Resep Tahu Bacem dengan Bumbu yang Meresap Sempurna
5. Mendukung Kesehatan Otak
Terong mengandung sejumlah senyawa yang dapat mendukung kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif.
Salah satunya adalah nasunin, yang tidak hanya memiliki efek antidiabetes, tetapi juga melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif.
Nasunin bekerja dengan mengikat logam berat yang bisa berbahaya bagi otak, seperti besi yang berlebih, dan mengeluarkannya dari tubuh.