PAGARALAMPOS.COM - Pegunungan Meratus merupakan rangkaian pegunungan yang membentang di wilayah Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Tengah.
Terkenal dengan keindahan alam yang memukau, Pegunungan Meratus memiliki hutan hujan tropis yang lebat, sungai-sungai jernih, serta berbagai flora dan fauna endemik.
Namun, di balik pesonanya, terdapat cerita asal usul dan mitos-mitos yang telah lama diwariskan oleh masyarakat Dayak Meratus, suku asli yang mendiami wilayah tersebut.
Asal Usul Nama "Meratus"
Asal usul nama "Meratus" masih menjadi teka-teki, tetapi beberapa pendapat mencoba menjelaskan dari sudut pandang linguistik dan sejarah lokal.
BACA JUGA:Menguak Rahasia Gunung Sindoro: Legenda, Sejarah, dan Mitos yang Melekat
Nama "Meratus" kemungkinan besar berasal dari bahasa suku Dayak.
Beberapa pakar bahasa mengaitkan nama ini dengan kata "meratus," yang diartikan sebagai "bergelombang" atau "bergejolak," menggambarkan topografi pegunungan yang berliku-liku dan penuh dengan puncak serta lembah yang terjal.
Versi lain menyatakan bahwa "Meratus" merujuk pada proses alam yang membuat wilayah ini tampak "menggurat" atau "menyapu" daratan Kalimantan Selatan.
Struktur geografis yang khas dari Pegunungan Meratus dengan deretan tebing-tebing curam dan lembah yang dalam membuatnya terlihat seolah-olah alam "mengiris" tanah tersebut.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Arfak: Menelusuri Warisan Budaya dari Pegunungan Papua
Terlepas dari teori-teori tersebut, bagi masyarakat Dayak, Pegunungan Meratus adalah simbol dari "kehidupan yang mengalir" dan rumah bagi roh leluhur yang telah menjaga hutan selama berabad-abad.
Mitos dan Kepercayaan Masyarakat Dayak Meratus
Masyarakat Dayak Meratus memiliki beragam mitos dan kepercayaan yang menyelimuti pegunungan ini.
Salah satu legenda paling terkenal adalah kisah "Putri Ular" yang diyakini sebagai roh penjaga Meratus.